TAGAR.id, Jakarta - Beli Properti seperti rumah yang belum jadi alias inden kerap dipilih orang yang ingin rumah baru dengan desain sendiri. Harapannya, mereka bisa masukkan konsep dan interior ini-itu untuk hunian saat rumah dibangun. Hal ini tentunya gak bisa dilakukan bila beli rumah bekas atau rumah baru meskipun statusnya bangunan baru.
Beli rumah yang masih tahap pembangunan memang cucok banget buat yang punya visi khusus untuk huniannya kelak. Terlebih rumah inden umumnya lebih murah ketimbang rumah yang sudah jadi, sehingga banyak diburu untuk investasi.
Beli rumah inden bisa dengan cash maupun KPR. Namun kebanyakan membelinya dengan fasilitas KPR karena memperhitungkan kondisi finansial.
Selain itu, pihak developer biasanya sudah punya program kerja sama dengan bank tertentu untuk fasilitas KPR tersebut. Tinggal kitanya yang memeriksa apakah KPR yang ditawarkan pas dengan kebutuhan, terutama soal bunganya.
Dana pun bisa dialokasikan ke hal lain. Beli furnitur, misalnya. Namun, di balik kelebihan beli rumah inden itu, terdapat risiko yang perlu kita pahami. Yuk simak 4 risiko membeli rumah dalam tahap pembangunan
1. Tidak bisa langsung ditinggali
Rumah belum jadi. Jelas gak bisa langsung ditinggali. Makanya, buat mereka yang ingin segera punya hunian sendiri, opsi ini gak tepat. Harus tunggu beberapa bulan untuk memproses pembangunan hingga jadi. Bahkan proses bisa lebih lama jika developer nakal alias gak bekerja sesuai dengan kesepakatan.
2. Fitur rumah gak sesuai dengan di brosur
Risiko ini rentan menimpa mereka yang ogah mengecek proses pembangunan rumah, apalagi mengusulkan desain. Bisa saja fitur rumah ternyata gak sesuai dengan brosur. Misal, harusnya pakai batu bata merah tapi nyatanya malah pakai batako. Atau genting harusnya berkualitas A tapi malah dikasih KW.
3. Rumah mangkrak atau gak jadi
Di tengah pembangunan, mungkin developer mengalami musibah sehingga gak bisa lanjut. Atau developer sengaja kabur setelah membawa uang konsumen. Sudah rumah gak jadi, uang lenyap. Bila masalah sudah masuk jalur hukum, siap-siap waktu, tenaga, dan biaya tersedot untuk mengurusnya.
4. Lingkungan sepi
Saat rumah sudah jadi, kemungkinan besar lingkungannya masih sepi. Sebab, rumah dibangun di kawasan permukiman baru. Mungkin juga masih banyak rumah lain yang belum selesai dibangun. Jadi siap-siap aja jadi penghuni satu-satunya di komplek perumahan baru.
Itudia 4 risiko membeli rumah dalam tahap pembangunan. Dari sederet risiko di atas, dapat disimpulkan membeli Properti rumah belum jadi tidak bisa sembarangan. Kita selaku konsumen harus cerdas juga melakukan antisipasi. Secara umum, beli rumah inden boleh-boleh saja. Bahkan kita bisa untung beli rumah yang belum jadi itu.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Manajemen Risiko dengan Asuransi
- Risiko Jika Anda Menunda Asuransi
- Bangun Kualitas Program Kerja melalui Implementasi Manajemen Risiko
- 4 Makanan yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker