4 Makanan yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker

Selain pola makan tidak tepat, ada beberapa jenis makanan yang berpotensi menjadi penyebab meningkatnya risiko kanker seperti di bawah ini.
Ilustrasi - Makanan cepat saji. (Foto: Tagar/Shutterstock)

TAGAR.id, Jakarta - Kanker dapat menyerang bagian tubuh manapun. Pada kebanyakan kasus, penyebab kanker belum diketahui secara pasti. Namun, umumnya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang dapat merusak organ maupun jaringan di sekitarnya.

Perubahan sel normal menjadi sel kanker dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti genetik, paparan lingkungan, dan gaya hidup. Menurut situs Better Health, kurang konsumsi sayur dan buat bisa meningkatkan risiko kanker paru, kanker prostat, dan kanker rahim.

Para ahli berpendapat bahwa sayur dan buah kaya dengan serat, antioksidan, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh agar selalu sehat. Kekurangan nutrisi tersebut bisa jadi faktor peningkat risiko kanker pada seseorang.

Selain pola makan tidak tepat, ada beberapa jenis makanan yang berpotensi menjadi penyebab meningkatnya risiko kanker seperti di bawah ini.


1. Makanan asin

Rasa asin pada makanan membuat makanan terasa lebih gurih. Sayangnya, keseringan mengonsumsi makanan tinggi garam bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Selain hipertensi, jenis makanan ini juga dikaitkan dengan penyakit kanker lambung.

Studi pada jurnal Cancer treatment and research menyebutkan bahwa garam memiliki efek karsinogenik, yakni zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker pada orang yang memiliki infeksi Helicobacter pylori.

Asupan garam berlebih dapat meningkatkan laju proliferasi, yaitu fase saat sel mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan. Itu artinya, sel jadi lebih aktif dalam membelah, sehingga memungkinkan sel tumbuh atau berubah abnormal.


2. Makanan yang dibakar 

Ada banyak menyajikan makanan untuk santapan keluarga, salah satunya dibakar atau dipanggang. Anda bisa membakar atau memanggang ikan, ayam, dan daging sehingga rasanya jadi lebih enak.

Meski enak, Anda perlu tahu bahwa proses pembakaran makanan dapat menghasilkan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Zat ini terbentuk ketika daging otot, termasuk daging sapi, babi, ikan, atau unggas, dimasak menggunakan suhu tinggi.


3. Daging merah

Anda memenuhi kebutuhan protein, vitamin, dan mineral. Akan tetapi, Anda tetap perlu membatasi konsumsinya. Konsumsi daging merah secara berlebih dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Peningkatan risiko kanker ini berkaitan dengan cara pengolahan daging merah yang lebih sering dibakar. Selain itu, daging merah juga mengandung senyawa alami nitrat. Senyawa ini menurut penelitian akan berubah menjadi senyawa pemicu kanker setelah masuk ke dalam tubuh.

Untuk mencegah hal demikian, batasi konsumsi daging merah. Tambahkan sayur maupun biji-bijian saat Anda mengonsumsinya agar nutrisi yang dikonsumsi lebih lengkap.


4. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji tinggi dengan lemak, gula, juga garam yang bisa jadi penyebab kanker. Keseringan mengonsumsi makanan ini, ditambah dengan aktivitas fisik yang kurang, bisa membuat berat badan naik.

Ketika berat badan berlebihan alias obesitas, risiko Anda terkena berbagai macam jenis kanker akan semakin meningkat. Pengidap obesitas memiliki peradangan kronis tingkat rendah di dalam tubuhnya. Seiring waktu, peradangan ini bisa memicu kerusakan DNA yang mengarah pada penyakit kanker. []

Berita terkait
Alergi Makanan Juga Bisa Dialami Hewan Peliharaan
Beberapa mamalia juga alergi terhadap protein tertentu dalam gandum, kedelai, kacang tanah, kacang pohon, ikan, telur dan daging.
5 Perusahaan Makanan dan Minuman Terbesar di Indonesia
Jenis perseroan ini juga terdaftar pada bursa efek berdasarkan besaran saham yang diperdagangkan dengan tingkat likuiditas masing-masing.
Kenapa makanan di pesawat terasa lebih hambar?
Sekarang ini, maskapai kerap menyajikan makanan pedas atau asin agar lebih terasa.