Kenali 4 Kategori Panic Selling dalam Trading

Trading forex sendiri merupakan aktivitas jual beli mata uang asing yang biasanya dilakukan secara online.
Ilustrasi panic selling (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Pada era yang serba digital ini, menghasilkan uang kini tidak hanya dilakukan dengan bekerja saja. Banyak sekali peluang menghasilkan uang di era sekarang ini, salah satunya dengan trading forex.

Trading forex sendiri merupakan aktivitas jual beli mata uang asing yang biasanya dilakukan secara online. Dalam trading forex sendiri sering dikenal dengan istilah panic selling. Panic selling merupakan kondisi di mana para trader atau investor menjual asetnya karena takut akan krisis keuangan dan ekonomi yang sedang terjadi.

Ketika hal ini terjadi, artinya akan banyak pasangan mata uang maupun saham yang dijual. Biasanya para trader yang terjebak dalam posisi panic selling karena mendengar atau membaca informasi yang membuat mereka mengambil keputusan untuk menjual asetnya.

Berikut ini adalah 4 kategori panic selling yang harus kamu pahami.


1. Phoney Panics

Phoney panics adalah kondisi di mana para trader terlalu mudah menerima informasi dari suatu sumber tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu. Hal ini biasanya terjadi kepada trader yang hanya ikut-ikutan saja dalam bertrading atau para trader pemula yang belum memahami kondisi pasar saat itu.


2. Self Induced

Kategori jenis ini biasanya disebabkan oleh trader sendiri. Hal ini karena mereka akan panik ketika melihat trader lainnya menjual mata uang dan akhirnya mengikuti langkah yang dilakukan trader lain. Self induced biasanya dilakukan oleh trader yang takut akan kerugian karena tetap memegang mata uang yang dimilikinya.


3. Contagious Panic

Hampir mirip dengan self induced, namun kategori jenis ini terjadi apabila kamu tertular dari kepanikan yang sedang terjadi. Seperti ketika kamu melihat trader lain menjual secara besar-besaran, maka kamu akan ikut-ikutan menjualnya secara besar juga.


4. Real Panics

Seperti namanya, real panics biasanya terjadi karena disebabkan dari keadaan yang memang benar-benar sedang terjadi. Seperti ketika sedang terjadi krisis ekonomi, pastinya membuat kepanikan para trader dan investor untuk menjual aset miliknya. Hal ini terjadi karena adanya informasi yang akurat dan mengharuskan trader menjual mata uang.

Itulah tadi 4 kategori panic selling dalam trading yang bisa kamu pahami. Jika kamu baru terjun ke dalam trading, pastikan untuk mempelajarinya lebih dalam dan jangan hanya ikut-ikutan saja. Terlebih jika ingin menjual aset milikmu, pastikan untuk menjualnya setelah kamu menganalisis pergerakan harganya.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
Opini: Demokrasi Babak Bunyak Ade Armando
Jika demonstrasi itu menjadi anarkis, merusak fasilitas publik, menganiaya petugas kepolisian dan Ade Armando, itu jelas bunga bangkai demokrasi.
Rekomendasi Robot Trading Forex untuk Android
Namun, Anda juga harus ingat bahwa ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kerugian atau loss profit.
Pep Guardiola dan Juanma Lillo Positif Covid-19
Pep Guardiola dan Juanma Lillo akan melewatkan pertandingan Piala FA City vs Swindon
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.