Kena Tipu Gendam, Driver Ojek Online Gantung Diri di Sleman

Driver ojek online yang ditemukan meninggal gantung diri di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, diduga korban tipu gendam jutaan rupiah.
Illustrasi gantung diri di kebun. (Foto: Istimewa)

Sleman - Galih Dwi Pracoyo, 23 tahun, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di kebun yang berada Dusun Gondang Legi, Desa Sariharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Jumat, 20 November 2020. Duduga pria yang berprofesi driver ojek online ini nekat melakukan bunuh diri karena korban tipu gendam.

Feri, warga sekitar mengungkapkan, pemuda yang bekerja sebagai sopir Grab ini merupakan korban tipu gendam. Galih kehilangan uang hingga puluhan juta rupiah. “Beberapa hari sebelum meninggal dunia, informasi dari ayahnya, korban pernah digendam oleh orang,” kata Feri kepada Tagar saat ditemui sekitar kejadian, Jumat, 20 November 2020.

Aksi tipu muslihat gendam menimpa Galih terjadi di sekitar Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon progo, Yogyakarta beberapa waktu lalu. Korban menderita kerugian dengan nilai uang sekitar Rp 9-10 juta.

Baca Juga:

Feri mengatakan, usai kejadian itu, Galih menceritakan kejadian yang dialaminya kepada ayahnya yang merupakan juragan pisang. Meski sudah berusaha mengikhlaskan, korba masih merasa bersalah kepada orang tuanya. "Kepada ayahnya korban ceritanya kena gendam. Kata bapaknya enggak apa-apa kamu pulang saja, uang bisa dicari lagi,” ucapnya.

Gantung Diri SlemanPetugas kepolisian memasang police line di lokasi gantung diri di Ngaglik, Sleman. (Foto: Istimewa)

Tiga hari setelah kejadian gendam, korban ditemukan tewas dengan tali Kenur yang melilit lehernya. Terakhir, pihak keluarga bertemu korban pada Kamis, 19 November 2020 malam. Pada Jumat, 20 November 2020, korban yang belum pernah menikah ini ditemukan tewas dengan cara yang mengenaskan.

Feri menambahkan, di sisi lain, korban juga sering mengalami gangguan-gangguan dari makhluk halus yang tak kasat mata yang masuk ke dalam tubuhnya. “Kabarnya korban juga sering kemasukan makhluk gaib,” ujarnya.

Kronologi Penemuan Korban

Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian. Ketika itu, saksi sedang membuka pintu bagian belakang rumahnya. Saksi tiba-tiba terkejut melihat seorang pria sudah dalam kedaaan menggantung di pohon.

Kepada ayahnya korban ceritanya kena gendam. Kata bapaknya enggak apa-apa kamu pulang saja, uang bisa dicari lagi.

Saat mendekat di lokasi, korban tak lain adalah tetangganya sendiri. "Saksi kemudian teriak minta tolong sampai warga pada datang ke lokasi. Kemudian pak dukuh memberitahu peritiwa tersebut kepada keluarga korban,” ucapnya Feri.

Feri melanjutkan, bahwa korban merupakan pendatang di wilayah tersebut. Kurang lebih satu tahun lalu korban dan keluarganya menempati rumah kontrakan yang ada di Gondanglegi, Ngaglik, Sleman.

Baca Juga:

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ngaglik Inspektur Satu (Iptu) Budi Karyato membenarkan adanya peristiwa tersebut. Setelah mendapatkan laporan, petugas langsung menuju lokasi Kejadian. “Setelah kami cek, ternyata betul ada korban gantung diri,” ujar Iptu Budi.

Selanjutnya, petugas bersama warga sekitar menurunkan korban dari pohon Jati. Budi menyebut, terdapat luka jerat di leher korban, celana korban dalam keadaan basah, korban mengeluarkan kotoran. Petugas membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Puri Husana. Hasil pemeriksaan dokter, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban diduga murni karena gantung diri. []

Berita terkait
Diduga Cekcok Istri, Suami di Banyuwangi Gantung Diri
Polsek Genteng melakukan olah TKP dan tidak ditemukan kekerasan ditubuh korban. Diduga pria gantung diri karena masalah keluarga.
Pria Paruh Baya di Makassar Ditemukan Gantung Diri
Pria paruh baya warga Jalan Nipa-Nipa kelurahan Antang Kecamatan Manggala ditemukan tewas tergantung di rumahnya.
Remaja di Ambon Gantung Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat
Remaja di Ambon bunuh diri meninggalkan sepucuk surat untuk orang yang dicintainya. Berikut isi suratnya.
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.