Advertorial- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan berbagai inovasi berbasis teknologi. Khususnya dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Salah satunya memanfaatkan teknologi berbasis Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) atau produk rakyat dalam rangka mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terhadap dampak Pandemi COVID-19.
Teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan
Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat, dan lebih murah.
"Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang," kata Basuki.
Kementerian PUPR mendapat tambahan anggaran untuk mendukung PEN Tahun Anggaran 2020. Sebesar Rp 1,36 triliun yang salah satunya digunakan untuk membeli produk UMKM sebesar Rp 362,47 miliar.
Pembelian produk rakyat tersebut berupa material yang digunakan untuk produk inovasi PUPR seperti material Tambalan Cepat Mantap (TCM) Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) sebanyak 100.000 ton senilai Rp 200 miliar.
Penggunaan teknologi dalam peningkatan konektivitas juga dilakukan dengan pembelian alat Light Weight Deflectometer (LWD) sebanyak 33 unit senilai Rp 5 miliar. LWD merupakan alat untuk menguji dan mengumpulkan data kekuatan struktur tanah dasar secara semi otomatis dan portable sehingga mudah dibawa ke lokasi proyek yang masih sulit diakses.
Selanjutnya pembelian karet langsung dari petani di Provinsi Bengkulu. Di bidang pemukiman, Kementerian PUPR juga melakukan pembelian bahan modular untuk teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) sebanyak 4.700 unit senilai Rp 125,04 miliar.
Risha merupakan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya. Inovasi ini didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan dengan harga terjangkau dan tetap mempertahankan kualitas bangunan.
Teknologi lainnya adalah Rumah Unggul Sistem Panel Instan (Ruspin) yang merupakan pengembangan inovasi Risha. Pada TA 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran pembelian modular Ruspin sebesar Rp 5,28 miliar untuk 250 unit.
Selanjutnya di bidang SDA tambahan anggaran untuk pembelian produk rakyat atau UMKM dialokasikan untuk pembelian alat Big Gun Sprinkler sebanyak 250 unit senilai Rp 3,75 miliar. Teknologi ini digunakan untuk pemanfaatan lahan kering, seperti di Kabupaten Belu NTT.
Tambahan anggaran TA 2020 juga dimanfaatkan untuk pembelian produk rakyat lainnya berupa tandon air sebanyak 300 unit senilai Rp 1,80 miliar dan pembelian Biodigester sebanyak 500 unit senilai Rp 1,60 miliar.
Baca juga:
- Kementerian PUPR Sertifikasi 4.180 Prajurit TNI AD
- Revitalisasi, Menteri PUPR Bersihkan Danau Tondano Sultra
- Kementerian PUPR Perhatikan Hak Penyandang Disabilitas