Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Padat Karya Tunai atau PKT. Fokus utama penganggaran PKT ini untuk pembangunan infrastruktur kerakyatan yang mendukung produktivitas masyarakat pedesaan. Misalnya, peningkatan irigasi kecil, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, peningkatan kualitas air minum dan sanitasi.
Mengutip dari Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa program padat karya tunai ini dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa pelosok
Tujuan utama program padat karya tunai, untuk mempertahankan daya beli masyarakat di perdesaan atau mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa.
“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa pelosok," ujar Menteri Basuki.
Pembangunan infrastruktur kerakyatan dengan skema ini, salah satunya dilaksanakan melalui Program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas).
Dengan tersedianya sarana prasarana air bersih dan sanitasi, juga turut mendukung upaya pencegahan penyebaran Covid-19 melalui pemahaman tentang perilaku hidup bersih sehat.
Tercatat hingga 27 September 2020, penyerapan tenaga kerja Pamsimas telah memenuhi target 48.060 orang atau tercapai 100 persen.
Pamsimas dilaksanakan dengan menyediakan akses air minum aman melalui uji kualitas air, penyediaan sanitasi untuk stop buang air besar sembarangan (BABS), dan perubahan perilaku dengan mengadopsi gaya hidup bersih sehat seperti gerakan cuci tangan pakai sabun.
"Capaian 100 persen dari target penyerapan tenaga kerja juga direalisasikan melalui program Sanimas sebanyak 15.705 orang," katanya.
Kegiatan PKT ini diantaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mck, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR).
"Pada tahun anggaran 2020, Sanimas menjangkau 1.046 lokasi dengan anggaran Rp 395,91 miliar," kata dia.
Salah satu daerah yang mendapat layanan program Pamsimas dan Sanimas adalah Provinsi Papua dengan total tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 2.121 orang. []
Baca juga:
- Kualitas Konstruksi Menjadi Perhatian Utama Kementerian PUPR
- Komite K2, BPJT dan Kemen PUPR Imbau Keselamatan Kerja
- Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur di Jawa Tengah