Kemensos Telah Salurkan BST Rp 27,5 M di Kabupaten Malang

Telah capai tahap ke-8, Kemensos sudah menyalurkan BST sebesar Rp 27,5 di Kabupaten Malang.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara. (Foto: Tagar/dok. Kemensos)

Malang – Kementerian Sosial telah salurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) melalui PT Pos Indonesia kepada Kabupaten Malang sebesar Rp 27,5 miliar atau 97%, bantuan ini telah menjangkau 94.679 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan memasuki tahap ke-8 pada Sabtu, 5 Desember 2020.

Menteri Sosial Juliari P. Batubara lakukan beberapa rangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Malang seperti lakukan koordinasi teknis bersama Koordinator Program Keluarga Harapan serta lakukan penyaluran bantuan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).

Kemensos

Juliari serahkan secara simbolis Bantuan berupa 13.121 paket sembako senilai Rp 2.624.200.000. (Foto: Tagar/dok. Kemensos)

Bantuan sembako diserahkan melalui Direktorat Jaminan Sosial Keluarga kepada KPM Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Pakis pada pagi hari, sementara pada malam hari sebelumnya Juliari telah menyalurkan bantuan sebanyak 13.121 paket sembako kepada 29 LKS di Kabupaten Malang.

Total bantuan yang disalurkan kali ini yakni senilai Rp 2.624.200.000, Juliari berharap adanya bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak oleh pandemi.

“Bantuan merupakan bukti langkah nyata pemerintah melalui Kementerian Sosial memastikan rakyat terdampak pandemi mendapatkan bantuan,” kata Juliari saat salurkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan penerima bantuan di Kota Malang pada Jumat, 4 Desember 2020.

Secara kesuluruhan ada sebanyak 29 LKS yang menerima bantuan dan ada 13 yang merupakan pondok pesantren. Sementara sisanya merupakan koperasi karyawan.

Kunjungan ini dilakukannya untuk memastikan bantuan segera disalurkan kepada mereka yang belum menerima bantuan, dirinya pun mengatakan langkah pemerintah sejalan dengan konstitusi yang mana untuk melindungi masyarakat.

"Tugas kita ini apakah eksekutif, legislatif, di pusat atau di daerah adalah untuk memastikan memenuhi kepentingan masyarakat," ucapnya.

Terlebih di saat pandemi seperti di masa seperti ini. “Karena kita menganut ajaran negara kesejahteraan, bukan negara kapitalis. Artinya negara berperan aktif memastikan masyarakat menerima bantuan di saat sulit seperti sekarang," ujar Mensos.

Dirinya berpesan kepada masyarakat untuk yakin, karena aparat pemerintah, anggota DPR, serta pendamping merupakan pelayan masyarakat.

“Pejabat publik apakah menteri, gubernur, bupati Walikota, anggota DPR dan juga pendamping, merupakan pelayan masyarakat. Bukan masyarakat yang melayani kita. Jadi kita berjuang untuk masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, untuk Jawa Timur, PT Pos menyalurkan bantuan untuk 1.297.091 KPM dengan total salur sebesar Rp 375.873.900.000 atau 96,8%. BST ini disalurkan secara simbolis di Kantor Pos Kepanjen, Kabupaten Malang oleh Direktur PFM Wilayah III A.M. Asnandar.

Asnandar pun katakan bahwa adanya bantuan dari Pemerintah ini merupakan bentuk perhatian dari negara kepada masyarakat yang tengah alami kesulitan.

“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban bapak-ibu. Gunakan bantuan ini dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak,” pesannya. []

Baca juga:

Berita terkait
Hasil Survei LSI, Kemensos Posisi 3 Dipercaya Masyarakat
Berdasarkan hasil dari Lembaga Survei Indonesia, Kementerian Sosial ada pada posisi ke-3 paling dipercaya publik.
Kemensos Salurkan Bantuan di Pemalang Lebih dari Rp 3,8 M
Mensos Juliari salurkan bantuan sosial sembako dengan total Rp 3,8 miliar di Pemalang.
Kemensos Salurkan 4.500 Paket Sembako di Lampung
Kementerian Sosial secara simbolis salurkan bantuan sosial berupa paket sembako sebanyak 4.500 kepada 3 Kabupaten di Lampung.
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.