Kudus - Tahun ini, Universitas Muria Kudus (UMK) mendapat kepercayaan pemerintah pusat untuk melaksanaan program pengabdian masyarakat. Sembilan proposal program UMK lolos seleksi di Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
Sembilan proposal pengabdian masyarakat tersebut adalah program pengembangan produk unggulan daerah (PPPUD). Yang pertama, berjudul ‘Pemanfaatan limbah plastik untuk gagang pisau pada UMKM industri kreatif logam di Desa Hadipolo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah’. Progam ini diketuai oleh Arif Setiawan.
Kedua, diketuai Budi Gunawan untuk PPPUD dengan judul ‘Peningkatan daya saing UKM industri kreatif sebgai salah satu produk unggulan daerah Kabupaten Pati dalam memasuki era MEA.
Ketiga, diketuai Jayanti Putri Purwaningrum untuk PPPUD dengan judul ‘Desa sentra mainan anak tradisional Remiten di Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong, Jepara.
Keempat, diketuai Nuraeningsih untuk Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) di Universitas Muria Kudus. Kelima, diketuai Rochmad Winarso untuk program kemitraan masyarakat (PKM) dengan judul ‘Peningkatan daya saing UKM pengrajin pisau dapur Desa Bareng Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jateng.
Keenam, diketuai Savitri Wanabuliandari untuk PKM dengan judul ‘PKM kelompok guru SD 4 Dersalam dalam upaya pengembangan ‘Apacintaku’ (aplikasi assessment cinta tanah air berbasis keunggulan lokal) sebagai sarana evaluasi karakter cinta tanah air’.
Ini makin membukakan mata kita, banyak garapan di masyarakat.
Ketujuh, diketuai Siti Marfuah untuk PKM dengan judul ‘Learning studio berbasis literasi bagi guru SD 3 Wergu Wetan, Kudus.
Kedelapan, diketuai Sukirman untuk PPK dengan judul ‘Peningkatan pemberdayaan usaha kecil melalui pengembangan SDM dan pemanfaatan teknologi informasi menuju terwujudnya wirausaha mandiri di era global’.
Dan kesembilan, diketuai Taufiq Hidayat untuk PKM dengan judul ‘PKM pada paguyuban pembudidaya lebah madu Desa Kandangmas, Kudus’.
Dari sembilan proposal ini, UMK mendapatkan anggaran untuk melaksanakan pengabdian masyarakat mencapai Rp 821,4 juta. Angka tersebut menempatkan UMK di peringkat lima perguruan tinggi swasta di Indonesia terkait program pengabdian masyarakat yang didanai oleh kementerian.
Rektor UMK Profesor Darsono mengatakan, adanya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut menunjukkan masih banyak yang bisa dikerjakan untuk mengembangkan banyak hal di masyarakat.
”Ini makin membukakan mata kita, banyak garapan di masyarakat,” katanya Minggu, 28 Februari 2021.
Menurut Darsono, kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proposal pengabdian tersebut akan saling menguntungkan antara perguruan tinggi dan masyarakat.
Baca juga:
- Satu Tahun Pengabdian, Gus Menteri Peroleh Penghargaan IPB
- Pengabdian Dosen Medan di Masa Pandemi C-19
- Hadiri Seminar GMKI, Ganjar Pranowo Sebut 2 Jenis Pengabdian
Di satu sisi, perguruan tinggi melakukan pengembangan kompetensi Tri Dharma, dalam hal ini pengabdian masyarakat. Di sisi lain, lewat program itu masyarakat dapat membantu memecahkan suatu masalah yang dihadapi.
Dalam proposal pengabdian masyarakat tersebut, lanjut dia, paling banyak memang terkait usaha kecil menengah (UKM), baik pendampingan maupun menciptakan wirausaha baru.
Dalam prosesnya, UKM akan dilatih dari awal sampai akhir, mulai proses produksi, pemasaran bahkan diberikan alat untuk menunjang produksi agar lebih baik.
"Kita tahu, UKM memiliki peranan penting dalam sektor ekonomi negara ini,” imbuh Darsono. []