Yogyakarta, (Tagar 4/5/2018) - Media online Israel, www.haaretz.com memberitakan per 1 Mei, warga Israel dapat berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan Visa Pariwisata.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Fraksi PKS DPR RI Sukamta meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri segera klarifikasi atas pemberitaan tersebut.
"Perlu segera klarifikasi atas pemberitaan tersebut oleh Kemenlu RI. Alasanya Indonesia selama ini tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel," katanya di Yogyakarta, Jumat (4/5).
Anggota Komisi 1 DPR RI ini mengatakan, jika isu dibiarkan menjadi kontra produktif dengan upaya diplomatik Indonesia mendukung Kemerdekaan Palestina.
"Kami meminta Pemerintah RI konsisten dengan kebijakan tidak memberikan visa pariwisata bagi warga Israel seperti yang pernah disampaikan oleh Sekretaris Kabinet, Pramono Anung pada tahun 2015 lalu," jelasnya.
Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS menegaskan, jika perlu kebijakan tersebut diperkuat dengan larangan total penerbitan visa dan bahkan transit perjalanan.
"Kebijakan ini sudah dilakukan oleh Brunei Darussalam dan beberapa negara lain," tegasnya.
Lebih lanjut, Sukamta mengatakan, saat ini Palestina membutuh dukungan yang lebih kuat dari Indonesia dan seluruh dunia. Pasalnya Palestina saat ini sedang mengadapi tekanan berupa sikap Presiden AS Donald Trump yang ngotot membuka kantor kedutaannya di Yerusalem.
Selain itu, kata Sukamta, dengan situasi seperti ini Indonesia perlu meninjau ulang hubungan dagang, pariwisata dan keamanan dengan Israel. "Jika perlu dihentikan saja sebagai wujud dukungan yang lebih kuat untuk Kemerdekaan Palestina, toh potensi wisawatawan dari Israel juga sangat kecil," paparnya. (ans)
