MenkopUKM: Sudah Saatnya Peternak Berkoperasi dan Masuk Hulu

MenkopUKM Teten Masduki menghimbau peternak kecil bergabung dalam kelembagaan koperasi agar usahanya masuk skala ekonomi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan Breeding Farm GPS Layer Koperasi Pinsar di Kabupaten Subang. (Foto:Tagar/KemenkopUKM)

Subang - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki berharap langkah Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera yang masuk ke usaha pembibitan Grand Parent Stock (GPS) ayam petelur (Layer) bisa menjadi solusi bagi peternakan ayam yang selama ini dikuasai perusahaan-perusahaan besar.

"Hal ini diharapkan bisa menjadi alternatif dan solusi bagi usaha peternakan ayam yang selama ini dikuasai perusahaan-perusahaan besar," kata Teten dalam peresmian Breeding Farm GPS Layer Koperasi Pinsar Unggas Nasional Sejahtera, di Kabupaten Subang, Senin, 7 Desember 2020.

Hadirnya koperasi Pinsar diharapkan bisa menjawab kebutuhan peternak-peternak mandiri, khususnya dalam pengadaan anak ayam.

Teten menjelaskan, koperasi perunggasan yang masuk ke bisnis hulu, khususnya pembibitan GPS adalah yang pertama kali di Indonesia. Sebelumnya, usaha seperti ini dikuasai perusahaan besar maupun perusahaan asing.

Kehadiran koperasi diyakini Teten bisa menjadi solusi. Pasalnya, selama ini peternak mandiri berjalan sendiri-sendiri, sehingga sudah saatnya bersatu dalam wadah koperasi. 

“Hadirnya koperasi Pinsar diharapkan bisa menjawab kebutuhan peternak-peternak mandiri, khususnya dalam pengadaan anak ayam” ungkap Teten.

MenkopUKM optimistsis, Koperasi Pinsar bisa menjadi sentra peternakan ayam dan telur. Sebab, Subang dekat dengan Jabodetabek yang merupakan pasar terbesar ayam dan telur.

Teten MasdukiMenteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan Breeding Farm GPS Layer Koperasi Pinsar di Kabupaten Subang. (Foto:Tagar/KemenkopUKM)

Teten juga menegaskan, bahwa dirinya tak akan membiarkan para peternak kecil, atau petani-petani berlahan sempit, berjalan sendiri-sendiri. Untuk itu, ia menghimbau agar mereka bergabung dalam kelembagaan koperasi agar usahanya bisa masuk skala ekonomi.

"Koperasi bisa menjadi offtaker yang akan berhubungan dengan market. Bahkan, pembiayaan di sisi hulu akan lebih mudah karena ada kepastian pembelian produk. Selama ini perbankan menganggap ini sebagai pembiayaan berisiko," jelas Teten.

Sementara Ketua Koperasi Pinsar Produsen Unggas Nasional Sejahtera yang juga Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, Singgih Januratmoko mengatakan, breeding farm yang beroperasi pada awal 2021 ini akan menorehkan catatan dalam sejarah perunggasan nasional.

"Yaitu, untuk pertama kalinya usaha breeding GPS ayam layer dijalankan sejumlah peternak yang bergabung dalam wadah koperasi," ucap Singgih.

Baca juga:

Menurut Singgih, selama ini walau usaha peternakan ayam petelur 98 persen dijalankan peternak rakyat dan peternak UKM, namun di sektor hulu, yaitu pembibitan GPS yang menghasilkan Parent Stock masih didominasi perusahaan maupun konglomerasi peternakan terintegrasi.

Nantinya, breeding farm ini akan terisi 5.000 GPS dan akan menghasilkan sekitar 450 ribu Parent Stock setiap tahunnya. "Dari jumlah tersebut akan menghasilkan sedikitnya 6 juta ekor Final Stock," tegasnya.[]

Berita terkait
Menkop UKM: Pengusaha Perempuan Pahlawan Ekonomi Sektor KUKM
MenkopUKM Teten Masduki menyebut, pengusaha perempuan dan perannya sangat strategis sebagai pahlawan ekonomi khususnya di sektor Koperasi dan UKM.
KemenkopUKM Dorong Pemulihan KUMKM Lewat Platform Digital
KemenkopUKM mengatakan, di masa pandemi ini KUMKM dapat bangkit dengan memanfaatkan platform digital.
KemenkopUKM Siap Fasilitasi Budidaya Udang di Muara Gembong
Menkop UKM, Teten Masduki, menyatakan pihaknya siap memfasilitasi para petani udang di Muara Gembong.