Kemenkes: Pasien Corona yang Sudah Divaksin Sekali 90 %

Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan 90 % dari orang yang sudah divaksin dosis pertama sembuh Covid-19 dan 96 % sembuh usai divaksin penuh.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Jubir Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Tagar/Dok Kemenkes)

Jakarta - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Jubir Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksin corona masih sangat efektif melawan varian atau virus yang ada termasuk Delta. Bahkan menurut data terbaru, 90 % dari orang yang sudah divaksin dosis pertama sembuh usai terpapar Covid-19, sementara 96 % orang yang divaksin penuh berhasil sembuh dari corona.

"Berdasarkan data klaim perawatan Covid-19 di rumah sakit periode Mei-Juli 2021, efek perlindungan vaksin itu terhadap pasien Covid-19 yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau 2 dosis, ini betul-betul bisa melindungi risiko kematian hingga 73 %,” kata Nadia di YouTube FMB9ID_IKP, yang dilihat, Rabu, 28 Juli 2021.

“Kemudian kalau pasien Covid-19 yang sebelumnya mendapatkan dosis pertama 90 %-nya ini sembuh ya. Dan dari 96 % yang mendapatkan vaksin dosis secara lengkap itu sembuh dari Covid-19. Kalau kita lihat yang belum mendapatkan vaksinasi sama sekali itu hanya 84 % yang sembuh,” ucapnya. 


Kalau sistem imunitas kita responsnya sangat baik, maka pada sebagian orang walaupun tertular sama sekali tidak menjadi sakit.


Dalam hal ini, Nadia mengatakan, vaksin corona yang ada masih bisa melawan varian Delta yang menyebabkan lonjakan kasus signifikan 3 minggu ke belakang di RI. Nadia pun menegaskan sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah medis yang mengatakan jenis vaksin tertentu sudah tidak efektif lagi.

“Malah kemudian WHO mengatakan, 'Ayo kita percepat vaksinasi supaya segera kekebalan kelompok itu terjadi'. Dengan percepatan vaksinasi orang yang akan tertular makin sedikit, dan tentunya mutasi atau varian baru itu juga bisa kita cegah untuk muncul,” ucapnya.

Menurut Nadia vaksin Sinovac dan AstraZeneca yang hingga saat ini dipakai di Indonesia dipastikan masih efektif. Menurut jurnal di Inggris, kata dia, vaksin AstraZeneca 92% efektif melawan varian Delta.

“Kalau kita lihat bahwa dari informasi salah satu jurnal public health england itu AstraZeneca itu perlindungannya sangat tinggi. Di varian Delta, 2 dosis vaksin AstraZeneca itu untuk mencegah risiko kita untuk dirawat di rumah sakit bisa sampai dengan 92 %. Bahkan tidak ada kematian ya akibat mereka yang divaksinasi dengan AstraZeneca ini,” ujar Nadia.

“Juga kita dari beberapa laporan rumah sakit bahwa dengan 2 dosis vaksin Sinovac itu penularannya itu bisa turun sampai dengan 94 %. Dan mencegah kita untuk dirawat di rumah sakit itu sebanyak 96 % dan menghindari kematian itu 98 %,” katanya.

Meski begitu, Nadia tak bosan mengimbau bahwa pada prinsipnya vaksin tidak membuat seseorang 100 % kebal dari virus corona. Orang yang sudah divaksin masih sangat mungkin untuk terinfeksi, karena prinsip kerja vaksin adalah melatih sistem kekebalan tubuh seseorang.

“Kalau sistem kekebalan tubuh kita latihannya makin baiknya pasti akan memberikan hasil yang baik juga. Sama seperti misalnya atlet kita nih yang sedang bertanding di Olimpiade, latihannya kemarin itu luar biasa, pasti akan mencetak prestasi dan menang di ajang ajang pertandingan,” ucapnya.

“Ini sama. Kalau sistem imunitas kita responsnya sangat baik, maka pada sebagian orang walaupun tertular sama sekali tidak menjadi sakit. Gejala yang berat maupun kematian sangat bisa dihindari. Tapi harus kita ingat karena vaksin tidak 100 % membuat kita kebal, harus didukung dengan protokol kesehatan,” ujar Nadia. []

Berita terkait
Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Informasi Hoaks
Siti Nadia dorong masyarakat melakukan pengecekan sumber informasi seperti situs KPCPEN di covid19.go.id yang memiliki kanal hoaks buster.
Kemenkes: Vaksinasi Berbayar Tetap Dilanjutkan
Pemerintah akan tetap melanjutkan program vaksinasi gotong royong berbayar. Keputuskan itu menunggu petunjuk teknis yang sedang disiapkan.
Kemenkes Minta Masyarakat Daftar Vaksinasi Secara Online
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat untuk mendaftar vaksinasi secara online atau daring.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.