Kemenhub Izinkan Pesawat China Bawa Pulang Warganya

Kementerian Perhubungan telah menerbitkan persetujuan terbang bagi pesawat dari China untuk menjemput warganya di Bali.
Ilustrasi: Kesiapan warga China menghadapi virus corona (Foto: foxnews.com)

Jakarta – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerbitkan persetujuan terbang bagi pesawat dari China untuk menjemput warganya  yang masih berada di Bali. Persetujuan ini diterbitkan setelah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri karena mengingat penerbangan non komersial.

"Kemenhub telah menerbitkan persetujuan Penerbangan Irreguler dari Guangzhou-Denpasar-Wuhan (CAN-DPS-WUH) guna mengangkut warga negara China yang berada di Bali. Penerbangan dilakukan oleh maskapai China Eastern Ailines dengan tipe pesawat B 737-800 NG," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hengki Angkasawan, Sabtu 8 Februari 2020.

Dijadwalkan pesawat Cihna tersebut akan tiba di Bandara Ngurah Rai Denpasar pada Sabtu 8 untuk kemudian melakukan penjemputan penumpang para wisatawan  China. . Diperkirakan waktu penjemputan akan memakan waktu sekitar 2,5 jam sebelum pesawat tersebut lepas landas menuju Wuhan pada hari yang sama.

Terkait dengan persiapan penjemputan tersebut, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh stakeholders terkait di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Jumat tanggal 7 Februari 2020,. Hal ini untuk menyepakati Standard Operations Procedures (SOP) Penanganan Penerbangan tersebut.

Beberapa garis besar dari SOP terkait penanganan penerbangan penjemputan warga negara China di Bali antara lain, penerbangan rute CAN-DPS sebagai penerbangan tanpa penumpang umum (ferry flight). Selain itu, pesawat ditempatkan jauh dari parkir pesawat reguler.

WNA China dari BaliSejumlah warga China menuju pesawat yang akan membawa mereka dari Bali kembali ke negaranya, Sabtu 8 Februari 2020. (Foto: Tagar/Nila Sofianty)

Hengki menyebutkan, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan melakukan proses disinfektan setelah pesawat mendarat. Sebelum penumpang menaiki pesawat, dilakukan pemeriksaan kesehatan menggunakan thermo scanner oleh petugas KKP di ruang tunggu dan dicek ulang oleh petugas medis China di tangga pesawat. "Petugas ground handling dan KKP yang memasuki pesawat harus memakai pakaian proteksi sesuai standar," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat China Eastern Airlines mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pukul 12.20 WITA dan berangkat kembali pukul 14.11 WITA, Sabtu 8 Februari 2020. Sebelumnya dalam komunikasi awal, Konjen China akan melakukan penjemputan pada Jumat 7 Februari 2020 pukul 15:00 WITA. Meski bergeser sekitar 20 jam lebih lambat akhirnya pesawat charter China Eastern membawa total 61 penumpang yang terdiri dari 49 orang dewasa dan 16 anak-anak.

Ke-61 orang warga negara  China ini merupakan sebagian dari wisatawan lainnya yang terjebak di Bali karena tidak bisa pulang setelah penerbangan rute China-Bali dan sebaliknya disetop sementara terkait mewabahnya virus corona. Sementara dari data terakhir diketahui sekitar 3.000 lebih wisatawan China masih ada di Bali.  []

Baca Juga:

Berita terkait
Dokter Pengungkap Virus Corona Mati, HAM China Gagal
Amnesty International menilai kematian dokter China yang pertama mengeluarkan peringatan dini tentang wabah virus corona sebagai kegagalan HAM.
Kondisi Mahasiswi Bantul Sepulang dari China
Warga asal Bantul yang belajar di China saat pulang ke Indonesia sehat. Namun saat tiba di rumah mengeluh sakit. Kata RSUD Bantul negatif corona.
Curhat Mahasiswa Jateng di China ke Ganjar Pranowo
11 mahasiswa Jawa Tengah di China curhat ke Gubernur Ganjar Pranowo. Mereka minta dikirimi masker antivirus corona.