Kemenag Upayakan Murid Madrasah Gratis Paket Data

Kementerian Agama (Kemenag) saat ini sedang mengkaji kerjasama dengan provider untuk menggratiskan paket data untuk pendidikan madrasah.
Seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah menunjukan proses belajar mengajar dari rumah dengan cara daring yang diberikan sekolah di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 17 Maret 2020. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) saat ini sedang mengkaji kerjasama dengan provider untuk menggratiskan paket data untuk pendidikan madrasah. Hal itu merupakan salah satu upaya untuk memutus rantai virus corona atau Covid-19, yang menjadi persoalan serius bangsa ini. 

Banyaknya keluhan dari para murid madrasah perihal pembayaran paket data yang melonjak, akibat sistem belajar yang sementara dilakukan dengan sistem daring atau online. Hal itulah yang mendorong Kementerian Agama untuk menjalin kerjasama dengan provider jaringan internet dalam penyediaan paket data gratis.

Sampai sekarang sudah 9.561 madrasah, 45.956 guru, dan lebih 420 ribu siswa yang memanfaatkan layanan e-learning madrasah.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar mengatakan pembelajaran daring di madrasah akan terus dikembangkan. 

Pihaknya mengaku telah mengembangkan e-learning madrasah. Oleh karena itu perlu sinergi dengan provider.

"Kami tengah menginisiasi kerjasama dengan provider jaringan internet untuk memberikan dukungan paket data bagi siswa madrasah," kata Umar dalam pernyataan tertulis yang diterima Tagar, Kamis, 9 April 2020.

Menurutnya, skema kerjasama dengan provider itu bisa dalam bentuk pemberian paket data gratis atau pemberian kuota tertentu bagi siswa dan guru madrasah untuk mengakses situs tertentu yang terkait dengan pendidikan.

"Skema kerjasama ini tentu mengacu pada ketentuan peraturan tentang pengadaan barang atau jasa pemerintah. Ini yang sedang dikaji," ujarnya.

Umar menuturkan, e-learning madrasah sedianya akan mulai digunakan mulai tahun ajaran 2020/2021, tepatnya Juli 2020. Namun, kata dia, seiring pemberlakuan belajar daring dalam pencegahan Covid-19, e-learning bakal digunakan lebih awal, pada Maret 2020.

"Sampai sekarang sudah 9.561 madrasah, 45.956 guru, dan lebih 420 ribu siswa yang memanfaatkan layanan e-learning madrasah," tuturnya.

Dia menjelaskan pihaknya kini juga sedang menyusun Modul Pembelajaran Jarak Jauh bagi siswa madrasah yang masih terisolir dan mempunyai hambatan jaringan internet di daerahnya.

"Kolaborasi juga akan dilakukan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kerjasama ini dalam rangka pertukaran konten pembelajaran antara E-Learning Madrasah dan Rumah Belajar Kemdikbud," ujar dia.

Dia mengatakan saat ini Kemenag juga menerima penawaran kerjasama penyediaan platform pembelajaran online dari dragonlearn.org.

Dia menilai tawaran itu menarik untuk memudahkan akses siswa madrasah ibtidaiyah terhadap bahan materi pelajaran. Platform ini, kata dia, dapat diakses secara gratis melalui alamat: www.dragonlearn.org selama 3 bulan terhitung 8 April 2020 atau selama penetapan masa darurat Covid-19 berlangsung.

"Platform ini menyediakan mata pelajaran Matematika Kelas 1-6 MI. Dilengkapi juga dengan materi-materi tambahan mapel matematika," kata dia. []

Berita terkait
Antisipasi Corona, Madrasah di Aceh Ikut Diliburkan
Kantor Wilayah Kementerian Agama ikut Aceh ikut meliburkan kegiatan belajar mengajar di madrasah dan pondok pesantren selama dua pekan.
Jokowi Tuntaskan Rehabilitasi Madrasah di Pekanbaru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuntaskan rehabilitasi dan renovasi Madrasah Tsanawiyah di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Napi di Aceh Peras Pelajar Madrasah Lewat Medsos
Narapidana di Aceh besar, Aceh memeras sejumlah pelajar lewat media sosial.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi