Kemenag Susun Pedoman Perilaku Hidup Bersih Sehat Pesantren

kegiatan penyusunan pedoman perilaku hidup bersih sehat pesantren ini dilaksanakan untuk melahirkan beberapa macam output.
Ilustrasi Pesantrean. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Mahasiswa dan alumni penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag memberikan kontribusi nyata untuk membangun pesantren yang sehat dan ramah anak. Ini adalah bukti nyata bahwa penerima PSBB benar-benar menjalankan pedoman perilaku hidup bersih sehat di pesantren yang diinisiasi oleh Kementerian Agama (Kemenag)

Hal ini sangat diapresiasi oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag, Waryono Abdul Ghofur.

"Banyak alumni PBSB yang sudah jadi tenaga medis profesional dan ekspert di bidang kesehatan, maka salah satu kontribusi selanjutnya adalah bagaimana mendorong lingkungan pesantren menjadi lebih sehat dan semakin baik untuk tumbuh kembang anak," kata Waryono melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, 10 September 2021.

Waryono berpesan, santri-santri PBSB yang exprest di bidang kesehatan harus menjelaskan secara komprehensif, memberikan pemahaman yang relevan dan kontekstual tentang pentingnya kesehatan.

“Terlebih dalam arus informasi yang deras saat ini masyarakat memerlukan sumber informasi yang benar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren, Basnang Said, menjelaskan, kegiatan penyusunan pedoman perilaku hidup bersih sehat pesantren ini dilaksanakan untuk melahirkan beberapa macam output. Pertama adalah mematangkan aplikasi Medis Santri (Medisa) yang merupakan platform layanan kesehatan bagi masyarakat pesantren. Pengelola aplikasi ini nanti akan melibatkan dokter-dokter santri alumni PBSB. Aplikasi Medisa rencananya akan luncurkan pada 21 Oktober 2021 saat puncak peringatan Hari Santri Nasional 2021.

"Ini penggagasnya adalah santi alumni PBSB Kementerian Agama, dokter-dokter santri inilah yang nantinya akan memberikan layanan konsultasi dan layanan kesehatan lainnya kepada masyarakat melalui aplikasi Medis Santri ini," ujarnya.

Basnang menerangkan, output yang kedua yakni tersusunnya Buku Pedoman Pesantren Ramah Anak. Buku ini disusun sebagai respon lanjutan dari sejumlah kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di pesantren. Buku ini penting diterbitkan dalam rangka menciptakan pesantren yang ramah kepada anak-anak sebagai aset masa depan dan bangsa.

"Kemudian kita juga akan melahirkan satu buku Panduan Pola Hidup Bersih dan Sehat, yang kita susun bersama dengan Kementerian Kesehatan serta perwakilan dari beberapa pesantren yang sudah punya pengalaman baik dalam bidang kesehatan," jelasnya.




Ini penggagasnya adalah santi alumni PBSB Kementerian Agama, dokter-dokter santri inilah yang nantinya akan memberikan layanan konsultasi dan layanan kesehatan lainnya kepada masyarakat melalui aplikasi Medis Santri ini.




Basnang mengatakan, output selanjutnya yakni tersusunnya Buku Pedoman Eco-Pesantren. Panduan ini akan memuat suatu konsep pengelolaan pondok pesantren yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Gerakan eco-pesantren merupakan program yang diinisiasi oleh alumni PBSB Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan menekankan pelestarian fungsi lingkungan hidup di pondok pesantren.

Ia menambahkan, selain melibatkan para alumni dan mahasiswa PBSB dari jurusan kesehatan, giat ini juga diikuti oleh pengurus organisasi CSSMoRA, yakni organisasi yang mewadahi mahasiswa santri penerima beasiswa PBSB Kemenag. CSSMoRA diharapkan dapat terlibat aktif dengan menyusun program kerja yang bersinergi dengan Kemenag.

"Terutama dalam waktu dekat CSSMoRA diharapkan melahirkan kegiatan yang inovatif dan kreatif untuk memperingati Hari Santri Nasional tahun 2021," kata Basnang. []


Baca Juga :


Berita terkait
Kemenag Dorong Pembangunan Pesantren Sehat dan Ramah Anak
Penerima PBSB Kemenag memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan lingkungan pesantren menjadi lebih sehat untuk tumbuh kembang anak.
Kemenag Luncurkan Program Sertifikasi Halal Gratis Bagi UMK
Masyarakat dunia mengakui produk halal identik dengan kualitas dan higienitas pertumbuhan produk halal terus meningkat.
Kemenag Mataram Usulkan Bantuan Masker untuk Siswa Madrasah
Setiap madrasah memang sudah memiliki stok masker yang dibeli dengan menggunakan dana BOS.