Jakarta - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mendapatkan laporan bahwa stok masker di sejumlah madrasah menipis, Karena itulah, Kepala Kantor Kemenag Kota Mataram, M. Amin mengusulkan bantuan masker untuk siswa madrasah ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Hasil evaluasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah madrasah sudah bagus, tapi beberapa siswa madrasah terutama di pinggiran, masih ada yang datang ke sekolah tidak pakai masker," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram M. Amin, Selasa, 7 September 2021.
Sesuai ketentuan, siswa yang tidak menggunakan masker ke sekolah harus diberikan oleh madrasah. Karena setiap madrasah memang sudah memiliki stok masker yang dibeli dengan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
"Hanya saja, kondisinya saat ini sudah mulai menipis sehingga kita perlu mengusulkan batuan ke Dinas Pendidikan (Disdik) atau BPBD sehingga siswa bisa tetap ikut PTM sesuai protokol kesehatan (prokes)," katanya.
Hasil evaluasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah madrasah sudah bagus, tapi beberapa siswa madrasah terutama di pinggiran, masih ada yang datang ke sekolah tidak pakai masker.
Amin menilai, evaluasi pelaksanaan PTM terbatas di madrasah baik negeri maupun swasta berjalan sesuai protokol kesehatan PPKM level 3.
"Alhamdulillah, sejauh ini PTM di madrasah tidak ada masalah, semua berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan Disdik," ujarnya.
Amir mengatakan, konsep PTM terbatas yang diterapkan sesuai edaran Disdik sama dengan PTM simulasi. Artinya, kapasitas siswa satu kelas 50 persen, jarak duduk satu setengah meter, menggunakan masker, belajar maksimal dua jam. []
Baca Juga :
Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi, Mensos Paparkan Empat Strategi Penanganannya
PMJ Perpanjang Ganjil Genap di Tiga Ruas Jalan Jakarta
https://www.tagar.id/jelang-pon-pemerintah-targetkan-penuruan-jumlah-pasian-c19