Jakarta – Kementerian Agama akan salurkan bantuan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebesar Rp 1,178 triliun untuk Pendidikan Agama.
Usulan anggaran ini telah disetujui oleh Kementerian Keuangan dan akan gunakan untuk PJJ Pendidikan Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
“Alhamdulillah, usulan anggaran sebesar Rp1,178 triliun sudah disetujui Kementerian Keuangan. Anggaran ini dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di madrasah, Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, dan lembaga pendidikan agama yang dikelola Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu,” ucap Nizar selaku Sekjen Kemenag di Jakarta, Jumat 23 Oktober 2020.
Dia juga mengharapkan program tersebut dapat memudahkan akses para siswa, mahasiswa, guru, dan dosen dalam PJJ. Nizam juga mengatakan bahwa siswa, mahasiswa, guru dan dosen akan mendapatkan kuota internet gratis selama tiga bulan.
Menurutnya bantuan PJJ tersebut akan diberikan dalam bentuk data internet bagi pendidik dan peserta didik. Kemenag juga akan bekerjasama dengan lima operator seluler di Indonesia.
“Keterbatasan paket data selama ini menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan PJJ di masa pandemi. Kemenag akan memberikan bantuan itu, dan semoga ke depan PJJ akan lebih lancar dan tidak membebani pendidik dan peserta didik,” ujar Nizar.
Tambahnya, sebelum adanya alokasi anggaran PJJ ini Kemenag telah bekerjasama dengan dengan lima provider seluler di Indonesia yakni Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tri, dan Smartfren untuk penyediaan kartu perdana gratis bagi civitas akademika madrasah, program ini juga telah dilaksanakan sejak September 2020 dan mulai dimanfaatkan pendidik dan peserta didik madrasah.
“Semua ini bagian upaya Kementerian Agama meringankan beban ekonomi orang tua saat pandemi yang bersumber dari dana di luar APBN,” ucapnya. []
Baca juga:
- Kemenag Rencanakan Materi Khutbah dengan Ormas dan Kampus
- Cegah Provokasi, Kemenag Suplai Materi Khotbah Salat Jumat