Jakarta - Ahli di bidang perumahan Ali Tranghanda mengatakan Kemayoran sangat ideal dan tepat untuk dikembangkan sebagai kawasan tempat tinggal atau hunian di tengah-tengah lahan di kota Jakarta yang semakin terbatas.
"Dengan lahan seluas itu bukan hanya mampu menyediakan hunian, tetapi juga menjadi pusat kawasan bisnis (central business district/ CBD) baru di Jakarta," kata Ali di Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020, seperti diberitakan Antara.
Wacananya sudah ada sejak dulu, kalau memang dapat direalisasikan bagus itu.
Ali yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) menuturkan dari segi posisi dan akses kawasan Kemayoran dimungkinkan menjadi CBD yang terintegrasi dengan permukiman.
"Wacananya sudah ada sejak dulu, kalau memang dapat direalisasikan bagus itu. Bahkan saya melihat Kemayoran itu sebagai raksasa yang tengah tertidur," ujar Ali.
Sementara, pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menyampaikan jika inginmenjadikan tempat tersebut sebagai kawasan hunian, hal itu bergantung pada Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran sebagai Badan Layanan Umum di bawah Sekretariat Negara (Setneg) untuk berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Untuk mengembangkan kawasan Kemayoran harus terintegrasi dengan kawasan-kawasan ekonomi lain di DKI Jakarta, termasuk dalam hal ini ketersediaan akses transportasi yang memadai," tutur Yayat.
Yayat melihat saat ini untuk menjangkau kawasan Kemayoran, masih diperlukan perbaikan dari sisi akses jalan dan pengaturan lalu lintas.
Dia menjelaskan untuk menarik kawasan itu, seharusnya disediakan ruang terbuka publik agar nantinya penghuni di kawasan itu dapat dengan mudah berinteraksi.
"Kemudian juga penting disediakan fasilitas publik lebih banyak lagi mengingat kawasan tersebut ramai kalau ada Pekan Raya Jakarta saja, sehingga perlu dipikirkan destinasi-destinasi menarik lainnya di kawasan ini," kata dia.
Yayat mengatakan PPK Kemayoran harus lebih kreatif untuk mengembangkan kawasan itu. Dalam artian bukan sekedar kerja sama untuk mengembangkan fasilitas saja, tetapi juga harus dibuat sektor-sektor yang dapat menggerakkan ekonomi di kawasan tersebut.
Apalagi kalau peruntukan huniannya untuk kalangan menengah, maka ekonomi di kawasan itu harus hidup terlebih dulu. []
Baca juga: