Kematian Punggung Gosong di Klaten karena Tumbal Pesugihan

Misteri kematian sejumlah warga dalam setahun terakhir di Gantiwarno Klaten, Jawa Tengah, terungkap. Tim Wani Ora menyebut karena tumbal pesugihan.
Visualisasi tim Wani Ora di Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah. (Foto: Tangkap Layar YouTube)

Klaten - Misteri kematian sejumlah warga di kampung Baturan, Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang mempunyai ciri gosong pada bagian punggungnya mulai terkuak. Hal itu diakibatkan oleh sosok buto yang mencari tumbal untuk pesugihan seseorang.

Seperti dilansir dari salah satu video YouTube Wani Ora, yang diunggah pada Jumat, 26 September 2020, warga merasa resah lantaran dalam satu tahun terakhir sudah ada tujuh orang yang meninggal. Yang membuat curiga adalah kesamaan adanya tanda gosong di bagian tubuh jenazah.

"Ada yang sakit dan dibawa ke rumah sakit tapi tidak ditemukan sakit apa. Setelah dibawa pulang jelang satu hari meninggal. Dan saat dimandikan, punggung jenazah gosong. Katanya hampir semua kejadian meninggal di desa ini punggungnya gosong. Sejak tahun 90-an," ungkap Giyanto, ketua RW kampung Baturan.

Dan saat dimandikan, punggung jenazah gosong.

Dari hasil penelusuran tim Wani Ora, terdapat sosok yang membuat kejadian janggal tersebut yakni buto atau raksasa menyeramkan yang mempunyai dua senjata. Buto itu punya kapak di tangan kanan dan bola api di tangan kirinya.

Dalam proses mediasi yang dilakukan di balai warga setempat, sosok yang menyeramkan itu mengaku mempunyai majikan. "Aku nduwe juragan (aku punya majikan). Neng kene aku nyambut gawe numbal (di sini aku bekerja mencari tumbal)," jelasnya.

Buto KlatenSosok Buto Pencari Tumbal di Baturan, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah. (Foto: Tangkap Layar YouTube)

Buto itu membenarkan jika pekerjaannya adalah membuat kaya majikannya dengan mencari tumbal. Pekerjaan itu sudah dilakukannya sejak lama dan tak hanya di kampung tersebut.

"Nyambut gawe numbal gen juraganku sugih‎ (mencari tumbal biar majikanku kaya). Wes suwe nyambut gawe koyo ngene, 5 tahun punjul (sudah lama bekerja seperti ini, lima tahun lebih). Yo neng njobo barang, nek neng kene ndak entek (ya di luar juga, kalau di sini saja habis)," terangnya.

Yang lebih mencengangkan lagi, kontrak perjanjian antara buto dan pemiliknya ‎pun hingga anak cucu. "Kontrak perjanjian e tekan anak turune juragan e (kontrak perjanjiannya sampai anak turunnya majikannya). Nek anak turune gak nompo aku, tak pateni dewe (kalau anak turunnya tidak menerima aku, tak bunuh sendiri)," tandasnya.

Baca Juga:

Ia pun mengaku bahwa pemiliknya sudah bergelimang harta dan mempunyai banyak rumah. Tak hanya mencari tumbal, ia pun juga diminta untuk mencuri uang dari rumah ke rumah.

"Ora kur numbal, jikuki duit barang (tidak hanya numbal, mencuri uang juga). Gen cepet sugih (biar cepat kaya). ‎Omah e juragan e akeh, neng seng neng kene munggah mudun pisan (rumahnya majikan banyak, yang di sini naik turun sekali [dua lantai])," imbuhnya.

Sosok buto itu pun akhirnya dimusnahkan oleh tim Wani ora lantaran sudah meresahkan warga sekitar. Di akhir video, tim pun mengaku sosok yang temui kali ini, cukup mempunyai aura atau kekuatan yang kuat.

"Berbeda dengan sosok buto yang selama ini ditemui, yang kali ini cukup kuat. Beberapa kali saat mengeluarkan kekuatannya tadi, auranya di sini cukup terasa," ujar tim Wani Ora. []

Berita terkait
Portal Gaib dan Hantu Serdadu di Gua Jepang Sleman
Salah satu gua Jepang yang ada di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, diyakini oleh seorang indigo, memiliki portal gaib.
Cerita Ojol dan Customer Hantu Dewi di Yogyakarta
Setelah customer misterius Aisyah yang viral itu, muncul hantu Dewi. Kali ini dialami pria yang baru dua hari sebagai ojol. Berikut kisahnya.
Jeritan Misterius Menghantui Warga Kulon Progo
Suara misterius seperti jetitan perempuan minta tolong menghantui warga Kulon Progo, Yogyakarta.