Jakarta – Kematian merupakan akibat yang ditakuti banyak orang dari pandemi virus corona (Covid-19) yang mewabah di dunia sejak awal Januari 2020. Semula kematian banyak terjadi di Wuhan, China, dan di Korea Selatan (Korsel).
Dengan kondisi itu banyak negara yang seakan memalingkan muka karena menganggap pandemi itu hanya terjadi di China daratan dan Korsel. Tapi, kondisi berbalik. Sejak awal Maret 2020 pandemi mulai ‘bergerak’ ke Eropa Barat dan Iran di Asia. Pekan berikutnya Amerika Serikat yang melaporkan kasus Covid-19 yang banyak.
AS merupakan negara pertama di dunia yang melaporkan kasus Covid-19 lebih 100.000, kemudian disusul Italia dan Spanyol. Data situs independen worldometers tanggal 2 April 2020 pukul 13.20 WIB menunjukkan kasus kumulatif Covid-19 di AS sebanyak 215.300, Italia 110.574, dan Spanyol 104.118.
Sedangkan angka kematian terkait Covid-19 terbanyak di Italia yaitu 13.155 yang diikuti oleh Spanyol 9.387 serta 5.110 (Lihat Tabel).
Kematian yang tinggi di Italia diperkirakan al. karena jumlah penduduk lansia yang sangat besar. Pada tahun 2015 berdasarkan laporan PBB populasi warga Italia berumur 60 tahun ke atas mencapai 28,6% dari populasi di bawah Jepang yang mencapai 33%. Bandingkan dengan Korsel warga berumur 60 tahun ke atas 18,5% dari populasi.
Selain itu pada tanggal 8 Maret 2020 warga Korsel yang tes Covid-19 sebanyak 3.692/1 juta penduduk dengan 0,6% kematian. Sedangkan di Italia hanya 826 warga yang tes Covid-19 per 1 juta penduduk dengan kematian 10 kali dari Korsel.
Indonesia sendiri sampai tanggal 1 April 2020 pukul 12.00 jumlah kumulatif kasus Covid-19 sebanyak 1.677 dengan 103 sembuh. []