Kematian Akibat Overdosis Narkoba di AS Capai 100.000

CDC AS memproyeksikan 100.000 warga AS meninggal akibat overdosis penyalahgunaan obat-obatan atau Narkoba
Ilustrasi: Beberapa penyalahguna narkoba di jalanan Vancouver, Kanada (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat (AS) memproyeksikan 100.000 warga AS meninggal akibat overdosis penyalahgunaan obat-obatan atau Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) antara Mei 2020 – April 2021, atau berarti meningkat 30% dibanding tahun sebelumnya.

Meskipun bukan hitungan resmi, CDC mengatakan sejauh ini dapat mengkonfirmasi 98.000 kematian selama periode itu, dan memperkirakan jumlah total akan mencapai 100.300 kematian setelah penyebab kematian dinyatakan secara resmi. Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk menyelidiki dan menangani kematian akibat Narkoba.

Sejumlah pakar mengatakan meningkatnya ketersediaan opioid yang mematikan, terutama fentanyl, menjadi pendorong utama. Dari jumlah kematian akibat overdosis itu, 64% disebabkan oleh fentanyl.

anak laki2 rehab narkoba di meksikoSejumlah anak laki-laki yang dirawat karena penyalahgunaan dan kecanduan narkoba berdiri di pagar pusat rehabilitasi pecandu alkohol dan narkoba di Tijuana, Meksiko, 13 Mei 2010 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Jorge Duenes)

Faktor lainnya adalah pandemi Covid-19 yang membuat para pengguna narkoba sulit mendapatkan pengobatan atau dukungan.

Direktur Institut Nasional Penyalahgunaan Narkoba, Dr Nora Volkow, kepada CNN mengatakan “apa yang kami lihat adalah dampak pola krisis (Covid-19) dan munculnya obat-obatan yang lebih berbahaya, dengan harga yang jauh lebih rendah.” Ditambahkan oleh Volkow, “dalam krisis sebesar ini, mereka yang sudah menggunakan obat-obatan mungkin semakin membutuhkan jumlah yang lebih tinggi, sementara mereka yang sedang dalam tahap pemulihan kemungkinan justru kambuh kembali. Ini adalah fenomena yang kita lihat dan mungkin dapat diprediksi.”

Dalam sebuah pernyataan, Presiden AS, Joe Biden, menyebut angka itu sebagai “tonggak yang tragis,” dan menegaskan pemerintahnya “berkomitmen melakukan segala daya upaya untuk mengatasi kecanduan dan mengakhiri epidemi overdosis.”

Kematian akibat overdosis Narkoba saat ini lebih umum dibanding kematian akibat kecelakaan lalu lintas, senjata api dan flu.

Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di AS, yang pada tahun 2019 membunuh 660.000 orang (em/jm)/voaindonesia.com. []

Korban Meninggal Akibat Narkoba di Amerika Naik Tahun 2020

Amerika Tangkap Istri El Chapo Bos Kartel Narkoba Meksiko

Donald Trump Sebut Kartel Narkoba Meksiko Teroris

2 Bintang Glee Meninggal Tragis, Selain Naya Rivera

Berita terkait
Korban Meninggal Akibat Narkoba di Amerika Naik Tahun 2020
Lebih dari 93.000 orang meninggal karena overdosis narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) di Amerika Serikat (AS) tahun 2020 lalu
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi