Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menjadi perhatian setelah tiba-tiba bersujud dan menangis di depan Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo Surabaya, dr Soedarsono. Kejadian tersebut saat audiensi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur.
Risma mengaku sudah mencoba untuk memberikan bantuan ke Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo Surabaya terkait alat pelindung diri (APD), seperti rumah sakit lainnya. Tetapi bantuan tersebut ternyata ditolak oleh RSU Dr Soetomo.
Kami tidak bisa masuk di sana (RSU Dr Soetomo). Kami enggak terima kalau bapak salahkan kami
“Saya tidak bisa bantu ke sana, padahal rumah sakit lain kami bisa,” kata dia.
Risma juga mengeluhkan buntunya koordinasi, meski pihaknya sudah beberapa kali untuk mencoba berkomunikasi dengan RSU DR Soetomo.
"Kami tidak bisa masuk di sana (RSU Dr Soetomo). Kami enggak terima kalau bapak salahkan kami," ucapnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menegaskan dirinya tidak rela warga Surabaya meninggal begitu saja karena Covid-19.
"Tolonglah kami jangan disalahkan terus," ujar Risma.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita mengklaim pihaknya selalu berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit di Kota Surabaya, khususnya yang menjadi rujukan Covid-19. Koordinasi tersebut, kata Feni, untuk memastikan ketersediaan tempat tidur dan jumlah pasien yang sedang dirawat.
“Kalau tidak koordinasi, pasti kami tidak punya data,” tuturnya.
Meski demikian, kata Feny, terkadang Dinas Kesehatan Surabaya tidak berkoordinasi langsung dengan direksi, tetapi dengan tenaga kesehatan dan bagian rekam medik.
“Kami juga punya data bahwa saat ini ada sebanyak 429 tempat tidur kosong di 50 rumah sakit di Surabaya, kami tahu karena kami keliling ke rumah sakit itu,” ucapnya. []