Kelompok Peretas Korea Utara Terkait Pencurian Mata Uang Kripto

AS telah mengaitkan para peretas Korea Utara (Korut) dengan kasus pencurian mata uang kripto senilai ratusan juta dolar
Ilustrasi: Mata uang dolar AS dan bitcoin (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Dado Ruvic)

TAGAR.id, Washington DC, AS – Amerika Serikat (AS) telah mengaitkan para peretas Korea Utara (Korut) dengan kasus pencurian mata uang kripto senilai ratusan juta dolar yang terkait dengan game online populer, Axie Infinity. Ini dikatakan oleh pejabat di Departemen Keuangan AS, pada hari Kamis, 14 April 2022.

Ronin, jaringan blockchain yang memungkinkan pengguna mentransfer kripto keluar-masuk game tersebut, mengatakan bahwa uang digital senilai hampir 615 juta dolar AS dicuri pada 23 Maret 2022 lalu.

Tak ada yang secara eksplisit menyalahkan aksi peretasan, namun pada hari Kamis, 14 April 2022, Departemen Keuangan AS mengidentifikasi alamat mata uang digital yang digunakan para peretas itu berada di bawah kendali kelompok peretas Korea Utara yang sering dijuluki “Lazarus.”

“Amerika Serikat sadar bahwa Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara, red.) semakin mengandalkan aktivitas terlarang -termasuk kejahatan dunia maya- untuk memperoleh pendapatan bagi senjata pemusnah massal dan program rudal balistiknya sambil mencoba menghindari sanksi berat AS dan PBB,” kata juru bicara Departemen Keuangan AS.

ilustrasi peretasIlustrasi: Peretas (Foto: VOA)

Pejabat itu memperingatkan bahwa mereka yang bertransaksi dengan dompet kripto itu berisiko terkena sanksi AS.

Perusahaan analitik Blockchain, termasuk Chainalysis dan Elliptic, mengatakan bahwa pengumuman tersebut mengonfirmasi peran Korea Utara di balik pembobolan tersebut.

Salah seorang yang mengetahui masalah ini mengonfirmasi bahwa para peretas Korea Utara telah menjadi fokus penyelidikan perusahaan keamanan siber selama beberapa minggu terakhir.

CrowdStrike, yang jasanya disewa Sky Mavis -pembuat game Axie Infinity- untuk menyelidiki pembobolan itu, menolak berkomentar. Aleksander Larsen, salah satu pendiri Sky Mavis, juga menolak berkomentar.

AS mengatakan bahwa kelompok peretas Lazarus dikendalikan oleh Biro Umum Pengintaian, biro intelijen utama Korea Utara. Lembaga itu telah dituduh terlibat dalam serangan ransomware “WannaCry,” peretasan bank internasional dan rekening pelanggan, serta serangan siber 2014 di Sony Pictures Entertainment.

PBB mendorong Dewan Keamanan PBB untuk memasukkan grup Lazarus ke dalam daftar hitam dan membekukan asetnya, menurut rancangan resolusi yang ditinjau Reuters pada Rabu (13/4) (rd/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Peretas Korea Utara Curi Rp 5,7 Triliun Mata Uang Kripto

PBB: Kejahatan Dunia Maya Danai Program Nuklir Korea Utara

Trump Tuduh Korea Utara Lakukan Serangan Siber WannaCry

Amerika dan Sekutu Serukan Sanksi Terhadap Korea Utara

Berita terkait
PBB: Kejahatan Dunia Maya Danai Program Nuklir Korea Utara
Sebuah laporan rahasia PBB sebut Korea Utara pakai serangan siber curi ratusan juta dolar AS untuk danai program nuklir dan rudal balistik
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.