Kegiatan Puncak Peringatan Hari Pahlawan 2020

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan pada peringatan HARWAN 2020.
Presiden Joko Widodo saat memberikan salam kepada penerima gelar pahlawan nasional. (Foto: Tagar/dok. kemensos)

Jakarta – Pada puncak peringatan Hari Pahlawan (Harwan) 2020, Presiden Joko Widodo di Istana Negara anugerahkan gelar Pahlawan Nasional 2020 kepada 6 tokoh pada Selasa 10 November 2020.

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini tertuang dalam Keppress 117/PK/2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Harwan 2020Penerima gelar pahlawan nasional 2020 di Istana Negara. (Foto: Tagar/dok. Kemensos)

Enam tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional yakni:

- Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara;

- Macmud Singgirei Rumagesan – Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat;

- Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta;

- Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara

- MR. SM. Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara;

- Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi.

Dalam UUD 1945 Pasal 15 menyatakan bahwa Presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur pelaksanaannya dalam UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.

Adanya pemberian gelar Pahlawan Nasional ini bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap mereka yang telah berjasa besar dalam mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan NKRI. Lalu juga guna memotivasi orang-orang untuk menghasilkan karya yang membangun bangsa dan negara.

Sebelum memberikan penganugerahan terhadap 6 tokoh, Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara lakukan upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Utama, Jakarta dan didampingi oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

Harwan 2020Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dan Mensos Juliari P. Batubara saat berada di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Utama, Jakarta pada Selasa 10 November 2020. (Foto: Tagar/dok. Kemensos)

Pada upacara juga dihadiri oleh oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Azis, Menko Polhukkam Mahfud MD, Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Menteri Agama Fachrul Razi dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Rangkaian acara dari upacara yang patuhi protokol kesehatan ini berupa penghormatan kepada pahlawan, mengenang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dan disertai membunyikan sirine.

Lalu, Presiden memimpin mengheningkan cipta selama 60 detik dan meletakkan karangan bunga. Sementara itu, pembacaan doa dilakukan oleh Menteri Fachrul Razi yang kemudian Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri lakukan tabur bunga pada makam BJ Habibie, Ainun Habibie, Ani Yudhoyono, Umar Wirahadikusuma, Soedarmono, Adam Malik, dan Pahlawan Revolusi.

Perjuangan kita kini adalah memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 yang sudah delapan bulan mendera negeri ini,

Presiden Joko Widodo melalui unggahan di akun Instagram pribadinya mengatakan bangsa ini masih dapat tegak berdiri dan maju berlayar mengarungi zaman dikarenakan perjuangan para pahlawan yang selalu ada kapanpun menyambut setiap tantangan.

Dirinya berpesan untuk para penerus bangsa untuk miliki tekad meneruskan perjuangan para pahlawan dalam perjuangan lainnya.

"Perjuangan kita kini adalah memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 yang sudah delapan bulan mendera negeri ini," tulisnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Kemensos: 20 Nama Diajukan Dapatkan Gelar Pahlawan Nasional
Kemensos menyampaikan sudah ada 20 calon yang diajukan ke Presiden untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Hari Pahlawan, Risma: Utamakan Persatuan dan Kesatuan
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan peringatan Hari Pahlawan menanamkan sikap rela berkoban, pantang menyerah dan gotong royong.
Hari Pahlawan, Gubernur Aceh Tabur Bunga di Makam HT Djohan
Memperingati Hari Pahlawan tahun 2020, Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Banda Aceh.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.