Kecanduan Judi di Kalangan Anak Muda AS Kian Mengkhawatirkan

Ada sekitar 7% orang Amerika di bawah usia 25 tahun yang menunjukkan gejala kecanduan judi
Ilustrasi - Banyak warga AS yang kecanduan judi online dalam beberapa tahun terakhir (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id - Bagi sebagian orang, turnamen basket tahunan NCAA berarti bertaruh pada hasil akhir pertandingan itu. Menurut National Center for Responsible Gambling, hal ini bisa menjadi masalah, terutama bagi anak muda. Karina Bafradzhian melaporkannya untuk VOA.

Menurut National Center for Responsible Gambling, orang dewasa muda di Amerika yang mengalami kecanduan judi kini meningkat. Ada sekitar 7% orang Amerika di bawah usia 25 tahun yang menunjukkan gejala kecanduan judi. Salah seorang di antaranya adalah Saul Malek, yang kecanduan judi olahraga online sejak berusia 19 tahun.

“Ketika saya memenangkan taruhan kecil pertama, saya merasa di puncak dunia. Jauh lebih baik dari yang pernah saya rasakan sebelumnya! Saya merasa seperti seorang pemimpin mafia, yang meraih semua. Itu pengalaman yang sangat luar biasa, meskipun nilainya hanya $10. Kemudian saya jadi ingin mengulanginya lagi .… dan lagi,” ungkapnya.

Ketika Malek mulai mengalami kesulitan keuangan, teman dan keluarga meyakinkannya untuk mencari bantuan psikologis.

Psikolog klinis, Jesse Suh, mengatakan melihat hubungan antara legalisasi perjudian online dengan peningkatan perilaku adiktif.

“Selama 3-4 tahun terakhir ini saya semakin banyak menerima rujukan dari orang-orang yang berjuang mengakhiri kecanduan judi online. Negara bagian Pennsylvania menyetujui judi olahraga online tahun 2017, dan publik mulai memanfaatkannya pada tahun 2018-2019,” ujar Suh.

Menurut Forbes, judi olahraga online saat ini legal di 33 negara bagian Amerika. Banyak psikolog mengatakan kemudahan akses untuk berjudi menjadi bagian dari masalah ini.

“Sebelumnya, jika seseorang ingin memasang taruhan, mereka harus mengenakan pakaian, pergi ke luar atau ke sebuah bar lokal, bicara dengan orang yang mengatur taruhan, dan kemudian memasang taruhan. Jika menang, kita akan membawa pulang uang, dan seterusnya. Sementara sekarang ini yang perlu dilakukan hanya lah menyalakan komputer atau telpon seluler,” tambah Suh.

Beberapa negara bagian sedang berupaya mendidik kaum muda tentang kecanduan judi. Salah satu inisiatif itu digagas oleh politisi Sam Rasoul, yang kemudian mendorong negara bagian Virginia menjadi negara bagian pertama yang mengharuskan seluruh sekolah publik untuk mengajarkan risiko judi kepada para siswa.

“Biasanya ada satu anak di dalam setiap kelas yang punya masalah ini. Salah satu hal penting untuk mencegah kecanduan, baik kecanduan narkoba, alkohol atau judi, adalah dengan memahami sifat kegiatan yang menyebabkan kecanduan itu,” kata Rasoul.

Di beberapa negara bagian, seperti North Carolina dan Wisconsin, di mana judi dalam beragam bentuk diizinkan; sebagian sekolah memberlakukan program wajib untuk mengingatkan anak-anak akan bahaya judi. Ini penting untuk mencegah peningkatan kasus kecanduan judi. (em/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Tahan Lukas Enembe, KPK Dalami Dugaan Aliran Dana ke Judi Casino
Berdasarkan catatan PPATK, kata Firli, pihaknya menemukan adanya transaksi tidak wajar yang dilakukan Lukas Enembe yakni sebesar Rp560 miliar.