Kebakaran Hutan dan Lahan, Harimau Sumatera Berkeliaran

Kebakaran hutan dan lahan di Riau, picu Harimau Sumatera berkeliaran di dekat pabrik Chevron.
Harimau Sumatera (Foto: Dok. Greenpeace)

Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak Juli 2019 yang melanda hutan di Siak, Riau, Sumatera, memicu seekor harimau (panthera tigris sumatrea) berkeliaran di dekat fasilitas minyak milik PT Chevron Pacific Indonesia.

Video harimau liar viral di media sosial, sejak Rabu pagi, 7 Agustus 2019, terutama di Provinsi Riau

Dalam video amatir tersebut, terlihat “si loreng” terlihat sedang berlari di dekat pagar milik perusahaan minyak Chevron.

Ya, sudah terkonfirmasi itu harimau Sumatera, muncul tadi pagi pukul 07.00 WIB hari ini,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono di Batam.

Menurut dia, satwa dilindungi ini baru pertama kalinya terlihat jelas berkeliaran pada pagi hari di fasilitas minyak tersebut. 

Diduga harimau masih berkeliaran di lokasi.

Kuat dugaan, kata Suharyono, peristiwa ini dipicu oleh gangguan pada ekosistem dan lingkungan, atau habitat harimau terganggu kabut asap karhutla. 

“Ini karena habitat terganggu, apalagi kondisi alam seperti ini (karhutla). Sehingga satwa ini keluar karena kondisi alam yang kurang nyaman. Harapan saya jangan dia (harimau) dianggap sebagai musuh,” jelasnya. 

Suharyono menjelaskan sudah menerima langsung laporan dari Vice President External Affairs Chevron, Hasim M Noor jika video tersebut diambil oleh petugas sekuriti di Kilometer 5 jalan lintas timur Sumatera dekat fasilitas stasiun pengumpul atau Gathering Station (GS) 5 Chevron di Minas, Kabupaten Siak

Berdasarkan keterangan tim medis BBKSDA dan dokter hewan WWF, lanjut Suharyono, harimau yang terekam video tersebut adalah harimau dewasa. 

Namun hingga saat ini belum diketahui jenis kelamin “si raja hutan” yang viral di media sosial

“Dari video itu juga bisa dilihat bahwa harimau tersebut dalam kondisi sehat, normal karena lari menjauh ketika ada manusia,” katanya dilansir Antara, Rabu, 7 Agustus 2019. 

Tidak ingin terjadi konflik antara hewan dengan manusia, maka pihaknya perlu menerjunkan tim unit penyelamat satwa ke dekat fasilitas minyak Chevron. 

“Diduga harimau masih berkeliaran di lokasi,” ucap Suharyono.

Baca juga:

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.