Ke Afrika, Meghan Markle Pakai Gaun Seharga Rp 120 Ribu

Meghan Markle memakai gaun berwarna hitam bercorak putih sederhana seharga Rp 120 ribuan saat berkunjung ke Afrika Selatan.
Meghan Markle dan Pangeran Harry saat berkunjung ke Nyanga, Afrika Selatan pada Senin (23/9/2019). (Foto: Antara/REUTERS)

Jakarta - Meghan Markle memakai gaun berwarna hitam bercorak putih sederhana seharga 85 dolar atau sekira Rp 120 ribuan saat berkunjung ke Nyanga, sebuah kota kecil di Cape Town, Afrika Selatan pada Senin (23/9/2019).

Gaun keluaran Mayamiko itu diberi nama Dalitso, memiliki model klasik wrap dress yang berpotongan draperi, dilengkapi dengan tali pada bagian pinggang dan diikatkan kearah belakang badan.

Di situs Mayamiko, gaun buatan Malawi yang diklaim dibuat secara etis dari 100 persen sumber daya lokal itu sudah terjual habis alias sold out.

Duchess of Sussex itu memadukan gaun itu dengan sepasang sepatu wedges espadrille warna senada keluaran Castañer seharga 120 dolar AS atau sekira Rp 1.688.976.

Mayamiko sendiri adalah perusahaan yang menganut perdagangan adil atau kerap disebut fair trade yakni gerakan sosial yang bertujuan membantu produsen di negara berkembang menikmati perdagangan yang lebih baik dan memperkenalkan keberlanjutan lingkungan.

Mayamiko membuat baju-baju mereka tanpa limbah dan menjunjung fesyen yang berkelanjutan.

Dalam kunjungan resmi itu, Meghan mendampingi sang suami Pangeran Harry dan membawa serta putra mereka Archie Harrison Mountbatten-Windsor yang masih berusia lima bulan.

Archie tak nampak dalam kunjungan ke lokasi organisasi hak azasi manusia The Justice Desk di Nyanga di mana mereka memberdayakan penduduk lokal dengan memberi pendidikan dan advokasi.

Meghan Markle tampak menari dan berbicara dengan penduduk lokal. Dia juga menyampaikan pidato soal kekerasan dan bahaya yang dihadapi wanita dan anak-anak.

Dalam pidatonya itu, Markle mengatakan bukan hanya berbicara sebagai anggota keluarga kerajaan tapi juga sebagai seorang istri, ibu dan wanita kulit berwarna dan saudara perempuan mereka.

"Aku di sini bersama kalian dan aku di sini untuk kalian," katanya dilansir Vanity Fair.

"Sekarang saya tahu itu tidak mudah dan saya tahu itu kadang-kadang terasa tidak dapat diatasi, tetapi komitmen Anda terhadap apa yang benar memberi kita semua harapan, terutama saudara-saudari Anda di sini di komunitas Anda yang membutuhkan Anda untuk terus bersinar cahayamu cerah. Komitmen Anda menginspirasi, memberi semangat dan luar biasa. Anda harus terus berjalan, Anda harus tahu bahwa apa yang Anda lakukan tidak hanya penting, itu penting karena Anda sangat penting".

Selama tur, keluarga kerajaan dijadwalkan untuk menangani masalah kekerasan terhadap perempuan di daerah tersebut.

"Harry dan Meghan akan memulai tur mereka di sebuah kota kecil di Cape Town di mana para bangsawan akan melihat sebuah lokakarya yang mengajarkan anak-anak tentang hak-hak mereka, kesadaran diri dan keselamatan dan yang menyediakan kelas-kelas pertahanan diri dan pelatihan pemberdayaan wanita untuk gadis-gadis muda di komunitas," demikian menurut sebuah pernyataan dilansir Pagesix, Senin (22/9/2019), dikutip dari Antara, Selasa, 24 September 2019.

Tampilan sederhana Markle itu hanyalah awal dari parade pakaian. Duchess dan keluarganya diperkirakan akan menghadiri 35 pertemuan hanya dalam 10 hari selama tur kerajaan mereka yang sangat sibuk di Afrika Selatan.

Mungkin tampilan selanjutnya adalah beberapa desainnya sendiri dari lini pakaian yang baru saja diluncurkan untuk amal Smart Works. []

Berita terkait
Dua Fakta Bayi yang Dilahirkan Meghan Markle
Anak pertama pasangan Pangeran Harry-Meghan Markle yang lahir, Senin 6 Mei 2019, adalah pewaris takhta Kerajaan Inggris ketujuh.
Meghan Markle Siap Jalani Tradisi Pasca Melahirkan
Meghan Markle siap jalani beberapa tradisi pasca melahirkan di kerajaan Inggris, yang salah satunya memilih beberapa orang tua baptis.
Meghan Markle Melahirkan Pangeran Ketujuh Inggris
Meghan Markle melahirkan seorang (pangeran pewaris tahta ketujuh) pada Senin 6 Mei 2019 pukul 05.26.