Kata Mari Pangestu Pariwisata Terimbas Virus Corona

Mantan Menteri Pariwisata Mari Elka Pangestu mengatakan industri turisme akan menjadi sektor yang pertama kali terpukul akibat wabah virus corona.
Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi super prioritas secara lintas sektor dan terintegrasi pada 2020. (Foto: Instagram/@parekraf_ri)

Jakarta - Mantan Menteri Pariwisata Mari Elka Pangestu mengatakan industri turisme akan menjadi sektor yang pertama kali terpukul akibat wabah virus corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang saat ini tengah berkembang secara global. Asumsi tersebut merujuk pada keputusan pemerintah yang sementara waktu menutup pintu beberapa sektor, salah satunya sektor pariwisata dari dan ke China.

"Walaupun kontribusi sektor pariwisata tidak terlalu besar terhadap pembentukan PDB [produk domestik bruto], namun sektor ini yang akan merasakan dampaknya pertama kali," kata Mari di Jakarta, Rabu 5 Februari 2020.

Baca juga: Industri Dalam Negeri Akan Turun Dampak Virus Corona

Mari mencatat peranan sektor pelisir pada perekonomian nasional diperkirakan menyumbang PDB sebesar empat persen. "Tapi kalau termasuk sektor transportasi dan segala macamnya, kira-kira kontribusi terhadap PDB bisa mencapai tujuh hingga delapan persen," tuturnya.

NTTKeindahan pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah rumah bagi pantai yang alami dan merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di Indonesia, mendapat peringkat 1 dalam 10 Best Value Places to Visit 2020 yang di keluarkan oleh panduan perjalanan terbesar dunia yaitu Lonely Planet yang bermarkas di Melbourne Australia. (Foto: Instagram/@parekraf_ri)

Sosok yang bakal menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada Maret mendatang itu menilai perlambatan ekonomi di China perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir imbasnya terhadap perekonomi Indonesia secara makro.

"Yang akan banyak dampaknya kepada pertumbuhan adalah penuruan ekonomi China, apabila ekonomi mereka turun satu persen maka akan berdampak 0,3 persen terhadap perekonomian di Indonesia," kata dia.

Untuk itu, Mari menyarankan kepada negara agar meneruskan sejumlah langkah reformasi regulasi, termasuk mendorong pembahasan omnibus law. Sebab, menurut dia ada potensi relokasi beberapa perusahaan multinasional dari China ke berbagai negara lain di kawasan.

"Misalnya waktu isu SARS berkembang di China, akhirnya Matel yang memproduksi boneka Barbie merelokasi pabriknya ke Indonesia," ucapnya. []

Berita terkait
Saham Nike Turun Tiga Persen, Imbas Virus Corona
Perusahaan raksasa pakaian olahraga global Nike (NKE), Inc. menyatakan bahwa wabah virus corona berdampak pada bisnisnya di sana.
Korban Meninggal Akibat Virus Corona di Hubei 479
Jumlah korban meninggal di Provinsi Hubei, China Tengah, akibat virus corona bertambah 65 jadi 479
Hoaks Virus Corona, Harga Masker Sampai Rp 40 Juta
Kementerian Kesehatan menjelaskan habisnya stok masker di pasaran kemungkinan karena masyarakat Indonesia termakan hoaks masuknya virus corona.