Kata Khofifah Usai Deadline Jokowi Meleset

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan meski jumlah kasus bertambah, tetapi tingkat kesembuhan pasien Covid-19 meningkat.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Pemprov Jatim/Tagar)

Surabaya - Deadline Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah di Jawa Timur untuk menekan penyebaran Covid-19 dalam waktu dua minggu meleset. Bahkan pada hari terakhir deadline, Kamis, 9 Juli 2020, jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur tetap tinggi yakni mencapai 418 kasus.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan dengan bertambahnya kasus Covid-19 sebanyak 418, secara kumulatif sudah 15.466 pasien. Untuk kali ini, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo melampaui Surabaya.

Lima kasus di Kota Batu, Lumajang, dan Magetan. Empat kasus di Lamongan, Jombang, dan Probolinggo.

"Kabupaten Sidoarjo ada 114 kasus, sementara Surabaya 100 kasus dan Gresik 60 kasus," ujarnya saat di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis malam, 9 Juli 2020.

Selain tiga daerah di Surabaya Raya, kasus Covid-19 di Jawa Timur juga disumbang Kota Mojokerto 15 kasus, Kota Malang dan Tuban 12 kasus, Ponorogo 11 kasus, Kabupaten pasuruan 10 kasus, Bangkalan 9 kasus. Selanjutnya delapan kasus di Bojonegoro dan Kabupaten Malang, tujuh kasus di Jember dan Sampang.

"Lima kasus di Kota Batu, Lumajang, dan Magetan. Empat kasus di Lamongan, Jombang, dan Probolinggo," tutur mantan Menteri Sosial ini.

Berikutnya, dua kasus di Kabupaten Kediri, Pamekasan, Banyuwangi, dan Kabupaten Blitar. Dan satu kasus di Kota Probolinggi, Nganjuk Tulungagung, Kota Kediri, serta Pacitan.

Bertambahnya kasus Covid-19 di Jawa Timur dibarengi dengan jumlah pasien yang meninggal dunia. Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur mencatat ada 27 pasien Covid-19 meninggal dunia.

"Yang meninggal dunia satu pasien dari Banyuwangi, Kabupaten Pasuruan, Tuban, Kota Malang, Jember, dan Sidoarjo. Empat orang meninggal di Gresik dan Surabaya 16 pasien. Saat ini sudah 1.166 orang di Jawa Timur meninggal karena Covid-19," ucapnya.

Meski kasus dan jumlah kematian terus bertambah, angka Recovery Rate atau penyembuhan akibat Covid-19 juga melonjak tinggi. Berdasarkan data, Kamis, 9 Juli 2020, tercatat ada 234 orang dinyatakan sembuh.

"76 orang dinyatakan sembuh di Surabaya. Di Sidoarjo ada 75 orang, Gresik 15 orang. Selanjutnya Kabupaten Pasuruan 23 orang, empat pasien sembuh dari Bojonegoro Kota Mojokerto dan Kota Pasuruan," kata dia.

Sementara itu tiga pasien sembuh dari Jombang, dua orang dari Bangkalan, Blitar, Kabupaten Probolinggo, Ngawi, Bondowo, Lumajang, Pamekasan, Banyuwangi, dan Tuban. Satu pasien sembuh dari Kabupaten Kediri, Kota Batu, Magetan, Lamongan, Kota Kediri, Kabupaten Madiun, Ponorogo, Kota Malang, dan Jember.

"Secara kumulatif jumlah pasien sembuh di Jawa Timur capai 5.813 orang," ucapnya.

Sementara hasil tracing Gugus COVID-19 Jatim, masih ada 4.668 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 5.114 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sementara terkait deadline Presiden Jokowi, Khofifah mengakui jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur masih belum mampu ditekan. Tetapi Khofifah bersyukur angka recovery rate atau penyembuhan menunjukkan peningkatan.

"Sejalan arahan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Jatim pada Kamis 25 Juni 2020 lalu, recovery rate kasus Covid-19 Jatim dalam dua pekan terakhir terus meningkat. Per hari Rabu 8 Juli 2020 angka recovery rate kasus Covid-19 Jatim ada di angka 37,34 persen," kata dia.

Khofifah mengaku dengan kesembuhan kasus terus bertambah, diharapkan ke depan semakin banyak warga Jatim sembuh dari Covid-19. Serta, dalam waktu yang sama jumlah kematian diharapkan akan terus menurun.

Angka kesembuhan ini naik cukup signifikan dibandingkan recovery rate Covid-19 Jatim pada tanggal 25 Juni 2020. Saat itu, kesembuhan kasus positif Jatim masih di angka 32,56 persen.

Di mana saat itu dari kasus sebanyak 10.532, yang sembuh sebanyak 3.429 orang. Artinya, dalam 14 hari terakhir, terdapat 2.150 orang pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19. Recovery rate kasus covid-19 hari ini sekaligus menjadi capaian tertinggi selama dua bulan terakhir secara persentatif.

“Kami optimitis dengan tingginya angka kesembuhan pasien Covid-19 ini maka Jatim bisa segera melalui masa darurat pandemi, sesuai instruksi dari Presiden Jokowi,” kata Khofifah.

Percepatan layanan kepada pasien positif Covid-19 di Jatim akan semakin optimal. Terlebih, Pemprov Jatim bersama Pangkogabwilhan II telah meluncurkan aplikasi sistem rujukan satu pintu atau disebut One Gate Referral System di RS Darurat Lapangan Indrapura.

Di mana, sistem tersebut akan memuat data ketersediaan fasilitas pelayanan pasien Covid-19 secara real time di 99 RS rujukan di Jatim. Sistem ini mengintegrasikan data ketersediaan ruang RIK di setiap rumah sakit, ketersediaan ruang isolasi bertekanan negatif maupun tidak bertekanan negatif, ketersediaan ICU, hingga ketersediaan ruang HCU di masing-masing RS rujukan Covid-19.

“Dengan sistem ini harapannya ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan memberikan percepatan layanan sesuai kualifikasi kondisi pasien,” tuturnya.

Untuk meningkatkan angka kesembuhan, Gubernur Khofifah kembali meminta kepada para survivor Covid-19 untuk melakukan donor plasma sebagai bagian dari ikhtiar menyembuhkan pasien positif lainnya.

“Terapi plasma darah dilakukan di Jatim guna mempercepat proses penyembuhan pasien Covid-19,” ucapnya. []

Berita terkait
Deadline Jokowi Soal Covid-19 di Jawa Timur Meleset
Kasus Covid-19 di Jawa Timur pada Rabu, 8 Juli 2020 tercatat ada 399 orang terpapar Covid-19. Kondisi ini jauh dari harapan Presiden Jokowi.
Jokowi Deadline Sebaran Covid Jatim Teratasi 2 Pekan
Presiden Jokowi meminta sebaran Covid-19 di Jawa Timur bisa ditekan dalam waktu dua pekan. Karenanya koordinasi lintas daerah wajib dikuatkan.
Keberkahan Jatim Usai Dikunjungi Jokowi
Kesadaran warga Jawa Timur untuk memakai masker meningkat. Peningkatan ini setelah Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan ke Jawa Timur.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.