Medan - Kepala Polda Sumatera Utara (Sumut) Inspektur Jenderal Martuani Sormin angkat bicara terkait dicopotnya Ajun Komisaris Polisi, Bobi yang bertugas di Polres Serdang Bedagai (Sergai).
Perwira yang bertugas sebagai Kepala Satuan Intelkam Polres Sergai ini dicopot dari jabatannya karena diduga melakukan pesta pernikahanannya secara meriah di tengah pandemi Covid-19 bersama dengan pasangannya Bebby. Pesta pernikahan digelar di Gedung Serbaguna, Kota Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut Sabtu 26 September 2020.
Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan di Profesi dan Pengamanan (Propam). "Terima kasih, kami tarik AKP Bobi untuk menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Sumut. Karena diduga melakukan pesta pernikahanannya secara meriah ditengah mewabahnya Pandemi Covid-19," kata Martuani, kepada Tagar, Minggu 4 Oktober 2020.
Terima kasih, kami tarik AKP Bobi untuk menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Sumut.
Akan tetapi, jenderal bintang dua di pundak ini belum berkomentar apakah AKP Bobi ditahan di ruangan khusus di Direktotar Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti) Polda Sumut. "Bersangkutan menjalani pemeriksaan di Bidang Propam," ungkapnya saat menjawab tentang apakah Bobi ditahan atau tidak.
Sebagaimana diketahui, pencopotan perwira polisi bertugas di Polres Sergai itu viral di media sosial Facebook melalui akun seorang lelaki berinisal JSJT. Terlihat oleh Tagar Minggu 4 Oktober 2020 sekira pukul 09:00 WIB, akun itu menulis bahwa kepolisian serius menegakkan protokol Covid-19.
"Bukti seriusnya kepolisian menegakan protokoler Covid 19, makan korban karena pesta nikah Kasat Intel Polres Sergai tak sesuai standar, akhirnya dicopot dari jabatan," tulisnya.
Kemudian, informasi pencopotan itu mendapatkan respons dari netizen lainnya. Bahkan ada juga yang menegaskan bahwa virus tidak takut dengan jabatannya. "Otak mana otak? Dia pikir virus takut dengan jabatannya?," ucap akun lelaki berinisial RH sambil memberikan imoji menangis.
Selain itu, ada juga akun yang mempertanyakan apakah yang pesta di Rantauprapat dengan bahasa daerah. "Na marpesta di huta nami Ranto on i do ra i ate Bang?," tanya akun PM Simajuntak dan kemudian dijawab oleh JSJT dengan sebutan iya dengan bahasa daerah. [](PEN)