Kasus Virus Corona Dunia Jumlahnya Tembus 28 Juta

Pandemi virus corona dunia terus menggeliat di ratusan negara dengan jumlah kasus terakhir secara global tembus angka 28 juga yaitu 28.010.824
Tenaga kesehatan dengan memakai alat pelindung diri (APD) memeriksa warga dari pintu ke pintu di kawasan kumuh di Dharavi, Mumbai, India, pada masa pandemi Covid-19, Juli 2020 (Foto: thestar.com.my/AFP).

Jakarta - Ketika kabar penemuan virus baru di Wuhan, China, akhir Desember 2019, merebak banyak kalangan dan negara yang anggap remeh. Bahkan, ada agamawan yang mengait-ngaitkan virus itu dengan perlakuan China terhadap agama tertentu. Virus yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) kemudian disebut Coronavirus Disease 2019/Covid-19 menyebar ke seluruh dunia. Laporan terakhir situs independen, worldometer, tanggal 10 September 2020, pukul 07.29 WIB, menunjukan kasus virus corona di dunia tembus 28 juta yaitu 28.010.824 dengan 907.225 kematian dan 20.082.203 sembuh.

Banyak yang memperkirakan China akan jadi ‘neraka’ pandemi virus corona. Tentu saja perkiraan ini masuk akal karena kasus pertama ditemukan di China, tepatnya di Kota Wuhan. Selanjutnya disebut-sebut Korea Selatan akan jadi episentrum virus corona berikutnya.

Tapi, fakta berbicara lain. Langkah-langkah strategis yang dijalankan otoritas China ternyata bisa menanggulani penyebaran virus corona. Data terakhir menunjukkan China ada di peringkat ke-39 dunia dari 213 negara dan teritoris serta dua kapal pesiar mewah. Jumlah kasus di China 85.146 dengan 4.634 kematian dan 80.347 sembuh. Korea Selatan di peringkat ke-76 dunia dengan jumlah kasus 21.588 dan 344 kematian serta 17.023 sembuh.

‘Neraka’ virus corona justru pertama kali terjadi di Italia disusul Spanyol dan Rusia di Eropa. Episentrum berikutnya terjadi di Amerika Serikat (AS) yang disusul Brasil. Di Asia episentrum terjadi di India. Di Benua Afrika episentrum terjadi di Afrika Selatan.

Di banyak negara virus corona disebut sebagai hoaks (informasi bohong) karena pemberitaan media, terutama di media sosial, virus corona dikait-kaitkan dengan sentimen bangsa, ras dan agama. Warga AS, misalnya, dalam berbagai unjuk rasa selalu mengaitkan virus corona dengan negara asal virus dan sistem pemeritahan dan menyebut Covid-19 adalah kebohongan besar.

Banyak negara yang anggap remeh terkait dengan kemungkinan penyebaran virus corona. Bahkan, Presiden AS, Donald Trump, sesumbar bahwa tidak ada kesempatan bagi virus corona menginfeksi warganya. Sesumbar ini dilontarkan Presiden Trump tanggal 11 Maret 2020. Padahal, ketika itu sudah dilaporkan 1.301 kasus virus corona. Sekarang AS terus bertengger di puncak pandemi dengan 6.548.503 kasus dan 195.184 kematian serta 3.840.245 sembuh.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga sesumbar negaranya bisa menghadang penyebaran virus corona. Namun, data terakhir menunjukkan Rusia ada di peringkat ke-4 dunia dengan jumlah kasus 1.041.007 dan 18.135 kematian serta 856.458 sembuh.

Sedangkan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, sesumbar bahwa infeksi virus corona tidak lebih buruk daripada infeksi flu. Tapi, data menunjukkan jumlah kasus infeksi virus corona di Brasil meroket ke peringkat ke-3 dunia dengan jumlah kasus 4.199.332 dan 128.653 kematian serta 3.453.336 sembuh. Jumlah kematian di Brasil merupakan yang terbanyak kedua di dunia setelah AS.

Kejutan terjadi ketika India meroket ke ‘papan atas’ pandemi Covid-19 dunia. Data terakhir menunjukkan India di peringkat ke-2 dunia dengan jumlah kasus 4.462.965 dan 75.091 kematian serta 3.466.819 sembuh.

Negara-negara yang semula ada di ‘papan bawah’ pandemi virus corona global, sekarang meroket ke ‘papan atas’, seperti beberapa negara di Amerika Selatan (Latin) yaitu Argentinan, Kolombia dan Peru.

Beberapa negara yang semula bisa mengatasi virus corona, seperti China, Korea Selatan, Vietnam, Australia dan Selandia Baru belakangan kalang-kabut karena temuan kasus baru terus terjadi setiap hari dengan jumlah 2 sampai 3 digit.

Dengan perkembangan pandemi virus corona yang terjadi secara global menunjukkan belum ada tanda-tanda pandemi akan reda. Bahkan yang terjadi justru sebaliknya yaitu pandemi virus corona di dunia terus menggeliat dengan pertambahan kasus yang terus terjadi setiap hari. []

Berita terkait
Kasus Virus Corona Dunia Tembus Angka 25 Juta
Pandemi virus vorona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) terus terjadi menghasilkan jumah kasus dunia tembus angka 25 juta yaitu 25.089.083
Pandemi Virus Corona Dunia Menggeliat Tembus 26 Juta
Geliat pandemi virus corona (Covid-19) terus terjadi di 213 negara di dunia dengan laporan jumlah kasus tembus 26 juta yaitu 26.082.213
Jumlah Kasus Virus Corona di Dunia Tembus 27 Juta
Pandemi virus corona dunia terus membuka lembaran baru, laporan terakhir menunjukkan jumlah kasus global tembus 27 juta yaitu 27.007.566
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.