Kasus Pembacokan Aktivis Pertambangan Usman Pahero Masih Gelap

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam LSISK berunjuk rasa ke Mapolda Kalimantan Selatan, mendesak pengusutan kasus pembacokan aktivis Usman Pahero.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam LSISK berunjuk rasa ke Mapolda Kalimantan Selatan, mendesak pengusutan kasus pembacokan aktivis Usman Pahero, Jumat 23/2. (adm)

Banjarmasin, (Tagar 23/02/2018) Dalang dan pelaku aksi premanisme yang menimpa aktivis pertambangan Usman Pahero di Kotabaru, hingga kini belum bisa diungkap pihak kepolisian. Bahkan Ketua Komite Aksi Penyelamatan Kotabaru (Kapak) itu harus dirawat di rumah sakit di Singapura akibat luka bacok yang dideritanya dalam insiden penyerangan pada Jumat (16/2).

Untuk mendorong aparat kepolisian segera mengusut dan membongkar motif pembacokan terhadap Usman, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK) mendatangi Mapolda Kalsel, Jalan S Parman, Banjarmasin, Jumat (23/2).

Aksi mahasiswa dari UIN Antasari Banjarmasin dan sejumlah kampus itu dimotori Zainul Muslihin. Mereka membentangkan kain putih bertuliskan usut tuntas kasus pembacokan Usman Pahero, segera! #save Usman Pahero serta orasi yang meminta agar negara menjamin keselamatan rakyatnya.

Negosiasi antara pihak kepolisian dengan perwakilan mahasiswa pengunjuk rasa sempat berjalan alot. Awalnya polisi meminta agar ada empat perwakilan mahasiswa untuk berdialog membahas kasus pembacokan yang dialami Usman. Namun Zainul dan kawan-kawan menolak, karena aparat kepolisian harus terbuka kepada publik, bukan menyampaikan masalah itu kepada perwakilan.

Zainul menilai penanganan kasus Usman seperti jalan di tempat. Dia meminta Polda Kalsel segera menangkap pelaku serta mengusut pihak-pihak yang mencoba menghambat pengungkapan kasus tersebut.

Di hadapan para pendemo, Direktur Intelkam Polda Kalsel Kombes Pol Bambang Prioandogo menegaskan kasus pembacokan terhadap Usman telah ditangani pihak Polres Kotabaru. Dia memastikan pihak kepolisian tak tinggal diam.

“Kami sudah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengungkap kasus ini,” tegas Bambang.

Ia mengakui untuk mengungkap kasus itu sedikit terkendala, akibat tak ada saksi yang melihat kejadian pembacokan yang diinformasikan dilakukan dua orang misterius tersebut. Menurut Bambang, saat ini, pihak Polres Kotabaru telah memanggil 14 saksi untuk dimintai keterangan demi mengungkap siapa pelaku dan apa motif pembacokan terhadap Usman.

“Kami berharap semua pihak bisa bersabar,” ucap perwira menengah Polda Kalsel itu.

Bambang meminta dukungan semua pihak dalam mengungkap kasus pembacokan aktivis Usman, juga berterima kasih pada perhatian yang ditunjukkan kalangan mahasiswa. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.