Kasus Ebola Baru Terkonfirmasi Terjadi di Kongo

Kasus baru Ebola telah dikonfirmasi terjadi di barat laut Republik Demokratik Kongo, Afrika
Seorang ibu dari seorang anak, yang dicurigai meninggal dari Ebola, menangis di dekat peti mati anaknya di Beni, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, 17 Desember 2018 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Kongo, Afrika – Kasus baru Ebola telah dikonfirmasi terjadi di barat laut Republik Demokratik Kongo, Afrika. Institut Riset Biomedis Nasional mengatakan pada Sabtu, 23 April 2022. Ebola merebak empat bulan setelah berakhirnya wabah terakhir di negara itu.

Kasus tersebut terjadi pada seorang pria berusia 31 tahun yang terdeteksi di kota Mbandaka, Ibu Kota Provinsi Equateur Kongo, kata lembaga itu. Seorang juru bicara kementerian kesehatan mengkonfirmasi penemuan itu.

Pasien mulai menunjukkan gejala pada tanggal 5 April 2022, tetapi tidak mencari pengobatan selama lebih dari seminggu. Dia dirawat di pusat perawatan Ebola pada 21 April 2022 dan meninggal pada hari itu juga, kata Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) dalam sebuah pernyataan.

“Waktu tidak memihak kita,” kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika. "Penyakit ini telah dimulai sejak dua minggu dan kami sekarang mengejar ketinggalan."

Mbandaka, pusat perdagangan yang ramai di tepi Sungai Kongo, telah menghadapi dua wabah sebelumnya, pada 2018 dan 2020. Mbandaka adalah kota di mana orang-orang tinggal berdekatan, dengan jaringan jalan, air, dan udara yang terhubung dengan Ibu Kota Kinshasa.

WHO mengatakan bahwa upaya untuk menahan penyakit tersebut sudah berlangsung di Mbandaka, dan kampanye vaksinasi akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Kongo telah mencatatkan 13 wabah Ebola sebelumnya, termasuk satu pada 2018-2020 di timur yang menewaskan hampir 2.300 orang, korban tertinggi kedua yang tercatat dalam sejarah virus demam berdarah.

Wabah terakhir, juga terjadi di wilayah timur, menginfeksi 11 orang antara Oktober dan Desember 2021 dan menewaskan enam di antaranya (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []

Merck Dapat Restu Uni Eropa Pasarkan Vaksin Ebola

WHO Telisik Dugaan Pelecehan Seksual oleh Petugas Ebola

Pantai Gading Deteksi Ebola Pertama Dalam 25 Tahun Terakhir

Covid-19 Belum Reda, AS Diserang Virus Bunny Ebola

Berita terkait
Pantai Gading Deteksi Ebola Pertama Dalam 25 Tahun Terakhir
Menkes Pantai Gading dan WHO mengatakan Pantai Gading, mengukuhkan kasus pertama virus ebola dalam 25 tahun belakangan ini
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.