Kasus Covid-19 Melesat, Trump: Tak Ada Lockdown Lagi

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menegaskan tidak akan menutup atau lockdown pusat bisnis lagi meskipun terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendengarkan saat rapat dengan eksekutif bidang kesehatan di Cabinet Room Gedung Putih, di Washington, Amerika Serikat, Selasa (14/4/2020). (Foto: Antara/REUTERS/Leah Millis/AWW/djo)

Washington - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menegaskan tidak akan menutup atau lockdown pusat bisnis lagi, kendati beberapa negara bagian melaporkan peningkatan jumlah infeksi baru virus corona Covid-19.

"Kami tidak akan menutup negara lagi. Kami tidak perlu melakukan itu," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel seperti dikutip oleh Channel News Asia, Kamis, 18 Juni 2020.

Amerika Serikat tidak bisa menutup kegiatan ekonomi lagi

Baca Juga: Amerika Serikat Menyerah Lawan Virus Corona

Komentar Trump muncul setelah penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow dan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin menyebutkan bahwa Amerika Serikat tidak bisa menutup kegiatan ekonomi lagi.

Dalam panggilan dengan gubernur, Wakil Presiden Mike Pence mendorong mereka untuk mengulangi klaim pemerintah bahwa peningkatan akun pengujian untuk lonjakan angka, New York Times melaporkan.

Wakil Presiden, Mike Pence memanggil para gubernur untuk menjelaskan lonjakan kasus baru Covid-19. Analis menyebutkan bahwa kasus kasus positif melebihi jumlah rata-rata tes yang dilakukan di setidaknya di 14 negara bagian.

Amerika CoronaWarga Amerika Serikat berolahraga di Huntington City Beach selama wabah virus Covid-19, 25 April 2020. Di Amerika Serikat masih terjadi lonjakan kasus virus Covid-19 dengan angka kematian tinggi. (Foto: REUTERS/Kyle Grillot)

Restoran, gimnasium, sekolah, dan lokasi lainnya ditutup sejak Maret ketika AS mengalami lonjakan kasus Covid-19. Data terakhir menyebutkan sekitar 2,16 juta orang terpapar virus dan 118.000 meninggal.

Pandemi Covid-19 menyebabkan jutaan orang Amerika kehilangan pekerjaan. Sebelumnya Presiden Trump menggembar-gemborkan kemajuan ekonomi di bawah kepemimpinannya dalam kampanye pemelihan presiden akhir tahun mendatang.

Presiden Trump juga sesumbar dengan menyatakan bahwa virus corona tidak bisa masuk ke negaranya, namun hal itu tidak terbukti. Justru yang terjadi sebaliknya. Berdasarkan laporan situs independen, worldometer pada 8 Juni 2020, menunjukkan kasus positif Covid-19 di Negara Paman Sam itu tembus 2 juta yaitu 2.007.449. Itu artinya AS ‘menyumbangkan’ 28,24% kasus global yang sekarang ada di angka 7.107.988.

Baca Juga: Covid-19 Amerika Serikat Kematian Tembus 100.000 

Tidak hanya dalam jumlah AS bercokol di puncak pandemi Covid-19 dunia, tapi juga jumlah kematian AS mencatat paling banyak yaitu 112.469. Hal ini yang mendorong Trump memberlakukan lockdown atau penguncian.[]

Berita terkait
Kasus Positif Covid-19 Amerika Serikat Tembus 2 Juta
Di awal pandemi di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump sesumbar virus corona tidak bisa masuk ke negara, fakta kini kasus AS tembus 2.000.000
Covid-19 Amerika Latin Meroket Jadi Episentrum Baru
Setelah Eropa dan Amerika Serikat episentrum baru virus corona kini bertambah dengan jumlah kasus yang besar di Brasil dan negara lain
Covid-19 di Amerika Serikat Tembus Angka 1 Juta
Episentrum Covid-19 hanya sebentar di sumber awal yaitu China karena pandemi menyeberang ke Eropa dan Amerika Serikat yang sekarang jadi episentrum
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.