Kasus Covid-19 di Mumbai, India Lampaui Wuhan

Mumbai yang menjadi pusat keuangan di India semakin risau dengan lonjakan kasus pandemi Covid-19.
Negara bagian Maharashtra menjadi hotspot virus corona Covid-19 terbesar di India dengan lebih dari 90.000 kasus. (Foto: Getty Images|BBC News).

Jakarta -Mumbai yang menjadi pusat keuangan di India semakin risau dengan lonjakan kasus pandemi Covid-19. Kini kasus pasien positif virus mematikan di kota itu telah mencapai 51 ribu, melampaui Wuhan, di China - tempat Covid-19 pertama kali terdeteksi dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.

India memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 mencapai lebih dari setengah juta pada akhir Juli

Berita itu datang di tengah lonjakan infeksi virus Covid-19 di India yang saat ini terkonfirmasi 266.598 kasus. Dari jumlah itu, negara bagian Maharashtra dengan ibukotanya Mumbai menyumbang 90.000 kasus.

Baca Juga: Covid-19 India Kasus Melejit Lewati Angka 100.000

Seperti diberitakan dari BBC News, Rabu, 10 Juni 2020 dini hari, kasus positif juga melonjak di ibu kota baru Delhi. Pihak berwenang memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 mencapai lebih dari setengah juta pada akhir Juli.

Kalangan ahli menyebutkan penguncian menjadi penyebab perekonomian India merosot

Warga Miskin di IndiaKebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah India membuat warga miskin dan pekerja migran terpukul. (Foto: EPA|BBC News).

Lonjakan itu bertepatan dengan keputusan India untuk melonggarkan pembatasan setelah tiga bulan dikunci ketat (lockdown) yang dimaksudkan untuk menekan penyebaran virus. Pada 8 Juni, pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan kantor diizinkan untuk dibuka kembali. Sebelumnya, toko, pasar, dan layanan transportasi juga diizinkan beroperasi.

Sebelumnya kalangan ahli menyarankan kepada pemerintah untuk segera mengakhiri lockdown. Sebab, penguncian menjadi penyebab perekonomian merosot. 

Kebijakan lockdown menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian, bisnis tutup, dan ketakutan akan kelaparan membuat banyak pekerja migran setiap hari meninggalkan kota dengan -sebagian besar berjalan kaki karena transportasi umum dihentikan. Banyak yang meninggal karena kelelahan sehingga disebut sebagai tragedi kemanusiaan.

Selama berminggu-minggu, angka Covid-19 di India yang relatif rendah telah membingungkan para pakar. Meskipun populasi padat, penyakit, dan rumah sakit umum yang kekurangan dana, tidak ada banjir infeksi atau kematian. 

Hal ini terjadi karena tingkat pengujian yang rendah sehingga segera mencabut pengucian. Padahal banyak kasus  Covid-19 yang tidak terdeteks. Ini yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus.

Simak PulaPasar Jadi Kluster Baru Penyebaran Covid-19 di India

Menurut kalangan ahli, lonjakan kasus menunjukkan pemerintah India terlambat dalam melakukan deteksi. Yang memprihatinkan adalah meskipun negara bagian menggunakan periode penguncian untuk meningkatkan fasilitas kesehatan, rumah sakit di kota-kota besar kewalahan. Ada dugaan bahwa banyak pasien dengan gejala Covid-19 yang ditolak rumah sakit. []


Berita terkait
Covid-19 India Lampaui China,Tapi Penularan Melambat
Jumlah kasus Covid-19 di India naik menjadi 85.940, melampaui China. Namun tingkat kematian penularan menurun karena keberhasilan lockdown.
India Sasar Usaha Kecil dalam Stimulus Covid-19
India memfokuskan bantuan untuk usaha kecil dalam peluncuran paket stimulus ekonomi senilai US$ 266 miliar untuk mengatasi dampak Covid-19.
Covid-19, India Luncurkan Paket Ekonomi Rp 4.018 T
Pemerintah India meluncurkan paket ekonomi senilai US$ 270 miliar untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina