Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali Meningkat

Saat ini kasus aktif di luar Jawa-Bali mencapai 183.448 kasus atau berkontribusi 31,7% dari kasus nasional
Menko Ekon, Airlangga Hartarto, memberikan keterangan pers usai Ratas Evaluasi PPKM melalui konferensi video, 27 Februari 2022 (Foto: setkab.go.id - Humas Setkab/Jay)

Jakarta – Kasus konfirmasi harian Covid-19 di luar Jawa-Bali masih mengalami peningkatan. Saat ini kasus aktif di luar Jawa-Bali mencapai 183.448 kasus atau berkontribusi 31,7% dari kasus nasional. Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon), Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) baik di rumah sakit (RS) maupun isolasi terpusat (Isoter) masih terkendali.

“Secara keseluruhan rata-rata BOR di luar Jawa-Bali sebesar 30 persen, masih di bawah nasional yang besarnya 36 persen,” ujarnya Airlangga dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), 27 Februari 2022, melalui konferensi video.

Secara rinci, Menko Ekon yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali memaparkan bahwa BOR RS di tiga provinsi di luar Jawa-Bali dengan kasus aktif tertinggi, di atas 15 ribu kasus, juga masih memadai dengan tinggal konversi tempat tidur untuk penanganan Covid-19 yang juga masih rendah.

Di Sumatra Utara (Sumut) dengan kasus aktif sebesar 23.563 kasus, BOR terkendali pada level 35% dan tingkat konversi 20%. Kemudian, Kalimatan Timur (Kaltim) dengan kasus aktif 19.573 kasus, memiliki BOR 41% dan konversi 24%. Sedangkan Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan kasus aktif 18.954 kasus, memiliki BOR 29% dan konversi 23%.

“Di luar Jawa-Bali angka reproduksi kasus efektif yang masih tinggi adalah di Sulawesi (1,19), Sumatra (1,17), dan Kalimantan (1,17),” imbuhnya.

Lebih lanjut Airlangga memaparkan, sejumlah provinsi telah melewati puncak kasus gelombang Delta dengan tren yang cenderung menurun, yaitu di Papua, Kalimantan Selatan, Sulsel, Sulawesi Utara, dan Sumatra Selatan. Sedangkan provinsi yang masih menunjukkan tren kenaikan kasus harian adalah Sumut, Kalimantan Barat, Lampung, Kaltim, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, dan Riau. Namun di seluruh provinsi tersebut, angka perawatan RS masih relatif rendah. “Angka perawatan rumah sakit masih di bawah saat varian Delta,” imbuhnya.

Terkait tingkat keterisian isolasi terpusat (isoter) di luar Jawa-Bali, Menko Perekonomian mengungkapkan bahwa dari kapasitas sebanyak 35.276 tempat tidur, jumlah yang terpakai adalah sebanyak 2.983 atau 8,46%. Namun, untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan kapasitas isoter 2-3 kali lipat kapasitas dibandingkan saat lonjakan Delta.

Menutup keterangan pers, Menko Ekon menegaskan bahwa pemerintah terus memantau perkembangan kasus di luar Jawa-Bali sehingga dapat merumuskan kebijakan yang responsif. Lebih lanjut Airlangga mengatakan, “Pemerintah bersama dengan pemerintah daerah terus memonitor langkah-langkah agar bisa dimitigasi dan diantisipasi.” (TGH/UN)/setkab.go.id. []

Ledakan Covid-19 di Luar Jawa-Bali Lebih Buruk Hingga Akhir Tahun

Respons Cepat Peningkatan Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali

Jokowi Instruksikan Perketat Mobilitas di Luar Jawa dan Bali

Wamenkes: Pasokan Oksigen di Luar Jawa-Bali Masih Cukup

Berita terkait
PPKM di Luar Jawa-Bali Dilanjutkan Sampai Tanggal 14 Maret 2022
Pemerintah melanjutkan kebijakan PPKM di luar Jawa-Bali yang berlaku mulai dari tanggal 1 hingga 14 Maret 2022
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura