Jakarta - Kementerian Kesehatan Afrika Selatan menyebutkan, jumlah kasus positif Covid-19 sudah mencapai lebih dari 500.000. Menteri Kesehatan Zwelini mengatakan ada tambahan 10.107 kasus baru pada Sabtu, sehingga total menjadi 503.290, dengan jumah kematian mencapai 8.153 orang.
Afrika Selatan adalah negara yang paling terpukul di Benua Hitam itu dan merupakan separuh dari semua kasus positif yang dilaporkan di Afrika. Afrika Selatan menjadi negara kelima dengan jumlah kasus tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, Rusia, dan India.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Afrika Selatan Menggila
Seperti diberitakan dari BBC News, Minggu, 2 Agustus 2020, pusat atau episentrum pandemi dilaporkan ada di Gautung, pusat keuangan Afrika Selatan yang mencapai sepertiga dari total kasus. Kasus positif ini diperkirakan belum mencapai puncaknya dalam sebulan ke depan.
Afrika Selatan memberlakukan penguncian (lockdown) ketat pada April dan Mei yang memperlambat penyebaran virus Covid-19. Pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pengalaman Afrika Selatan kemungkinan merupakan pendahulu dari apa yang akan terjadi di seluruh benua.
Sebelumnya Afrika Selatan memperkenalkan kebijakan batasan baru, termasuk larangan penjualan alkohol. Hal ini untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.
Pemerintah juga memberlakukan jam malam sejak 13 Juli 2020. Selain itu juga, peraturan kewajiban pemakaian masker di luar ruangan.
Baca Juga: Afrika Selatan Episentrum Covid-19 di Benua Afrika
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengatakan kebijakan larangan alkohol ini merupakan kedua kali yang diterapkan pada tahun ini. Hal ini diharapkan akan mengurangi tekanan sistem kesehatan nasional akibat dampak Covid-19. []