Karya Sapardi Djoko Damono Berakhir di Buku mBoel

Karya buku hingga puisi Sapardi Djoko Damono Berakhir di Buku mBoel.
Karya terakhir Sapardi Djoko Damono adalah buku mBoel. (Foto: gramedia.com)

Jakarta - Bicara tentang sastra tak lengkap rasa jika tidak menyebut nama sastrawan legendaris, Sapardi Djoko Damono. Bakatnya menulis buku hingga puisi pantas diacungi jempol hingga disebut sebagai penyair terbaik di Tanah Air.

Pantas saja, banyak karya-karyanya sangat populer dikalangan penikmat sasta. Sebut saja Hujan Bulan Juni yang lewat puisi tersebut Sapardi unjuk kebolehannya sebagai penyair.

Ia berhasil membius para penggemarnya lewat rangkaian kata-kata yang tersirat dalam karyanya itu menyentuh belahan jiwa medki dengan diksi dan kalimat sederhana.

Belakangan, karya besar Sapardi tersebut diangkat ke dalam film layar lebar pada 2017 silam dengan judul yang sama.

Diadaptasi dari karya pria yang disebut eyang sastrawan Indonesia itu, film Hujan Bulan Juni mendapuk aktris dan aktor muda yakni Pingkan (Velove Vexia) dan Sarwono (Adipati Dolken).

Sapardi Djoko DamonoSapardi Djoko Damono. (Foto: Instagram/damonosapardi)

Tak hanya itu, ada karya populer lainnya di antaranya, Yang Fana Adalah Waktu. Tak ada puasnya ia menelurkan puluhan karya di dunia penyairan.

Bahkan, sebelum ia menghembuskan napas terakhir pada Minggu, 19 Juli 2020, di Eka Hospital BSD. Sapardi masih menyisahkan waktunya untuk menulis beberapa puisi.

Di usia senjanya Eyang Sapardi berhasil merilis tiga buku barunya berjudul Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang bersama Rintik Sedu, Segi Tiga, dan Mantra Orang Jawa.

Selain itu, belum genap sebulan setelah kepergiaannya ke pangkuan Sang Illahi, sajak karya mendiang bertajuk mBoel yang ditulis untuk sang istri, Sonya Sondakh, resmi dirilis oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).

Peluncuran buku ini berlangsung sederhana pada Senin siang, 10 Agustus 2020 lalu di kediaman Eyang, Ciputat, Tangerang Selatan, yang juga disiarkan melalui Instagram Live di akun @bukugpu dan @gramediabooks.

Mirna Yulistianti, Kepala Bidang Sastra Gramedia Pustaka Utama, mengatakan bahwa buku mBoel merupakan karya paling personal dari Sapardi Djoko Damono.

"Yang terakhir adalah untuk yang paling dicintai. Begitu pula dengan mBoel, kumpulan puisi paling personal karya Pak Sapardi Djoko Damono yang ditulis untuk istrinya," kata Yulistianti dalam rekaman video.

"80 sajak terakhir karya Pak Sapardi di buku ini merekam percakapan hati Bapak dan mBoel yang saling diucapkan dengan penuh sayang dan cinta," ujar dia.

Penciptaan mBoel sendiri bersamaan dengan proses empat sajak Sapardi yaitu, Hujan Bulan Juni, Aku Ingin, Di Restoran, dan Ketika Kau Tak Ada yang dimuat di surat kabar pada tahun 1989.

Sebagai bukti cintanya pada Sonya, yang memiliki panggilan sayang mBoel. Kala itu Sapardi memfotokopi lembaran karyanya masuk surat kabar dan mengirimnya kepada sang istri, yang kala itu sedang belajar di Paris.

Buku Sapardi Djoko DamonoKarya terakhir Sapardi Djoko Damono adalah buku mBoel. (Foto: gramedia.com)

Dalam sejarah, seharusnya keempat sajak itulah yang akan mengawali bukul mBoel. Tapi sudah terlebih dahulu dijadikan lagu oleh banyak pembaca dan pendengar.

Jadi, hanya satu sajak yang berhasil masuk dalam buku mBoel tersebut yaitu Ketika Kau Tak Ada tetapi visualnya diubah. Sejalan dengan itu, sebagai istri Sonya Sondakh mengatakan jika karya mBoel itu telah lama disiapkan Sapardi.

"Naskahnya sudah disiapkan Bapak sejak kira-kira dua tahun silam, direncanakan untuk terbit di hari ulang tahun saya, Agustus tahun ini. Bapak merencanakan semuanya sendiri," tutur Sonya.

Lebih lanjut Sonya membeberkan bahwa keinginan itu baru bisa terwujud, meski tanpa kehadiran sang perencana. Kata dia, buku mBoel ini dipersembahkan sebagai ucapan terimakasih kepada para hidup Sapardi selama puluhan tahun ini.

Peluncuran tersebut berlangsung di hari ulang tahun sang istri. Setelah resmi diluncurkan, mBoel dijadwalkan terbit reguler dalam format hardcover sejak 17 Agustus 2020 lalu.

Buku ini menjadi kado istimewa terakhir dari Eyang Sapardi bagi para penggemar karya-karyanya, karena seluruh sajak yang dimuat di dalam buku ini adalah baru, dan belum dimuat dalam media cetak apa pun. []


Berita terkait
Penyair Amerika Serikat Raih Nobel Kesusastraan 2020
Komite Nobel di Stockholm memberikan hadiah Nobel Kesusastraan 2020 dianugerahkan kepada penyair Amerika Serikat, Loiuse Glück
Esai Ibnu Wahyudi: Hari Batik Nasional dan Pandemi
Sayang sekali tengah masanya bekerja dari rumah sehingga tidak dapat bergaya dengan busana batik baru.
Ajip Rosidi, Sastrawan yang Peduli Bahasa Daerah
Sastrawan Ajip Rosidi wafat, Rabu malam, 29 Juli 2020. Pemakaman Ajip dilangsungkan di Pabelan, Kabupaten Magelang, Kamis 30 Juli 2020.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.