Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menuturkan tidak akan menggabungkan 69 warga negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess dengan 188 WNI kapal pesiar World Dream yang tiba lebih awal ke Tanah Air meski telah dinyatakan bebas dari virus corona atau COVID-19.
"WNI dari Kapal Diamond Princess dan Pesiar World Dream untuk sementara dipisah," kata Muhadjir di Indramayu, Minggu, 1 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.
Hanya saja, tempat observasi 69 WNI ABK Diamond Princess sama dengan 188 WNI World Dream di Pulau Sebaru Kecil. Tapi, tidak digabung di satu tempat selama 14 hari observasi.
Muhadjir mengatakan hal tersebut merupakan prosedur yang harus dilalui ketika melakukan isolasi untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. "Ini semua prosedur saja, karena semua WNI yang pulang itu sudah sehat," ujarnya.
Pesawat Garuda Indonesia yang membawa 69 WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang mendarat pada 23.03 di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu, 1 Maret 2020.
setelah mendarat di Bandara Kertajati 69 WNI akan diangkut menggunakan lima bus Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto menuju ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu milik PT PLN.
Mereka akan dievakuasi menggunakan KRI Suharso dari dermaga PLTU Indramayu ke Pulau Sebaru untuk karantina kesehatan selama 14 hari. []