Kapuspen TNI: Amunisi Senjata SAGL Brimob Mematikan

Amunisi senjata Stand Alone Grenade Lancher (SAGL) yang dibeli Korps Brimob Mabes Polri sungguh mematikan.
PENJELASAN SENJATA TERTAHAN DI SOETTA: KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (30/9). Korps Brimob menyatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Badan Intelijen Strategis TNI terkait tertahannya 280 pucuk senjata pelontar granat dan 5.932 pucuk amunisi di kepabeanan Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Ant/Wahyu Putro A).

Jakarta, (Tagar 10/10/2017) – Amunisi senjata Stand Alone Grenade Lancher (SAGL) yang dibeli Korps Brimob Mabes Polri sungguh mematikan.

"Amunisi yang dibeli Brimob merupakan amunisi tajam, yang memiliki radius mematikan 9 meter dengan jarak capai 400 meter," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto saat jumpa pers di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa (10/10).

Disebutkan, keistimewaan amunisi itu adalah setelah meledak, kemudian meledak kedua dan menimbulkan pecahan logam-logam kecil yang dapat melukai dan mematikan. Bahkan, amunisi ini bisa meledak sendiri tanpa benturan setelah 14-19 detik lepas dari laras senjata.

"Ini luar bisa. TNI tidak punya senjata seperti itu," kata Wuryanto.

Wuryanto menjelaskan, amunisi yang tergolong amunisi tajam ukurannya tidak sesuai standar. Apabila mengacu Inpres Nomor 9 tahun 1976 tentang Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api, maka kaliber amunisi Brimob ini sudah masuk standar militer, yakni 5,56 mm.

Oleh karena itu, amunisi SAGL itu sejak Senin (9/10) malam dipindahkan ke Mabes TNI, namun senjata SAGL sudah diserahkan ke kepolisian.

"Polri masih bisa menggunakan senjata SAGL, yang amunisinya diganti granat asap yang sesuai standar nonmiliter," tuturnya.

Wuryanto mengaku tidak mengetahui pasti berapa lama amunisi itu disimpan di gudang senjata Mabes TNI.

"Untuk sampai kapan, nanti ada aturannya sendiri. TNI bertanggung jawab dalam pengamanan selama penyimpangan. Pasti aman disimpan di gudang amunisi TNI karena gudang amunisinya sudah memiliki standar keamanan," kata Wuryanto. (ant/yps)

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi