Jakarta - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Malang Raya diminta untuk mengantisipasi adanya lonjakan aktivitas masyarakat di tempat-tempat objek wisata. Hal itu ditegaskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Sabtu, 11 September 2021.
"Antisipasi munculnya fenomena revenge travel atau masyarakat membanjiri destinasi wisata pasca-pembatasan mobilitas. Kabupaten dengan level 2 sudah dapat membuka objek wisata sebesar 50 persen dengan prokes ketat dan aplikasi PeduliLindungi," katanya.
Ditegaskan Kapolri, memang ada segi positif soal membangkitkan ekonomi, namun negatifnya bisa pengaruhi laju penyebaran Covid-19. Sebab itu, diperlukan pengaturan yang tepat.
Adapun tingkat keterisian kasur perawatan COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) di Jawa Timur sebesar 15 persen lebih rendah dari batas WHO sebesar 60 persen dan BOR nasional 16 persen.
Mantan Kapolda Banten ini menekankan, dengan menurunnya laju pertumbuhan kasus harian, maka hal itu akan diiringi dengan pelonggaran aktivitas masyarakat, yang akan berdampak pada roda perekonomian.
Jika tak diiringi dengan pengawasan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, kata Sigit, hal itu bisa berdampak adanya potensi kembali melonjaknya kasus COVID-19. Oleh sebab itu, Sigit mengimbau Forkopimda, untuk tetap melakukan penegakan prokes di setiap lokasi aktivitas masyarakat.
Antisipasi munculnya fenomena revenge travel atau masyarakat membanjiri destinasi wisata pasca-pembatasan mobilitas. Kabupaten dengan level 2 sudah dapat membuka objek wisata sebesar 50 persen dengan prokes ketat dan aplikasi PeduliLindungi.
"Untuk menurunkan level Inmendagri diperlukan strategi pengendalian COVID-19, protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi), penguatan testing, tracing dan treatment, dan akselerasi program vaksinasi nasional," katanya.
Terkait vaksinasi, Sigit menyebut, Forkopimda harus terus memaksimalkan dan ditingkatkan. Terutama kepada pelajar, para guru dan pihak akademi terkait lainnya. Hal itu sebagai penguatan kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM).
Di sisi lain, Sigit menyebut, harus ada kerja sama yang kuat dengan relawan agar dapat menambah kekuatan vaksinator. Sehingga, capaian vaksinasi di wilayah aglomerasi dapat semakin maksimal.[]
Baca Juga:
- Kawasan Bromo Dibuka Bertahap untuk Wisatawan
- Pemprov DKI Akan Uji Coba Pembukaan Tempat Wisata
- Pariwisata di Berlin Bangkit Lagi di Penghujung Musim Panas
- Sandiaga: Destinasi Wisata Siap Sambut Wisatawan Vaksinasi