Kapal Nelayan di Rembang Rusak Dihantam Ombak

Ombak besar menghantam pesisir Kabupaten Rembang yang menyebabkan sejumlah kapal nelayan di Pantai Nyamplung mengalami kerusakan.
Kapal milik Suwardi yang hancur di Pantai Nyamplung, Kabupaten Rembang (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Ombak besar yang melanda kawasan pesisir Rembang, mengakibatkan kapal nelayan di Desa Tritunggal mengalami kerusakan. Perahu yang biasa digunakan untuk mencari ikan hancur akibat saling bertabrakan dengan perahu lainnya saat sandar di Pantai Nyamplung, Desa Tritunggal, Rembang pada Senin 13 Januari 2020.

Salah satu nelayan yang kapalnya rusak yakni Suwardi. Ia mengaku dirinya baru mengetahui kapalnya mengalami kerusakan saat pukul 20.30 Wib.

"Tadi malam saya berjaga di pos penitipan barang nelayan dengan nelayan lainnya dan mengetahui kapal saya hancur sekitar jam 20.30 Wib," ujarnya kepada Tagar, Selasa 14 Januari 2020.

Ia menjelaskan terjadi ketika dirinya bersama nelayan lain memantau lampu kapal yang saling berdekatan. Setelah dilihat menggunakan senter, Suwardi mendapati kapal miliknya sudah tenggelam.

Tadi malam saya berjaga di pos penitipan barang nelayan dengan nelayan lainnya dan mengetahui kapal saya hancur sekitar jam 20.30 Wib.

"Sebelumnya saya amati, lampu kapal saya kok mepet dengan kapal lainnya, lalu saya senteri kapal ternyata sudah di dalam air," ungkap Suwardi.

Ia mengaku kapalnya mengalami kerusakan akibat ditabrak kapal lain milik Saipul. Besarnya ombak ditengarai membuat tali pengikat jangkar kapal milik Saipul putus dan menghantam kapal milik Suwardi.

"Karena kapal saya kan barang lama, sedangkan kapal yang nabrak kapal baru, jadi yang hancur punya saya," ujarnya.

Setelah diketahui tenggelam, 15 warga yang berjaga sontak menuju lokasi dan bergotong royong untuk menarik kapal yang hancur hingga ke tepi pantai. Bagian depan kapal hancur mulai dari linggi buritan, papan, polangan, gading.

"Bagian depan ini hancur semua, makanya kapal langsung tenggelam," jelasnya.

Pria berusia 53 tahun itu memperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai belasansan juta. Kapal berukuran panjang 7,5 meter dan lebar 2,9 meter itu dulunya ia beli baru seharga Rp. 40 juta. Saat ini ia hanya menerima bantuan sebesar Rp. 200 ribu dari Koperasi Unit Desa (KUD) Tritunggal.

"Kira-kira habis Rp. 12 juta untuk perbaikannya, tapi ini belum bisa memperbaiki karena belum ada dananya. Kalau ada ganti rugi ya saya bersyukur sekali," bebernya.

Suwardi menambahkan selama tiga hari terakhir ini kawasan pesisir memang sedang dilanda ombak besar. Untuk mengantisipasi hal buruk yang menimpa kapal milik nelayan, warga berjaga semalaman di pos penitipan barang nelayan yang ada di tepi pantai.

"Para nelayan terus berjaga-jaga setiap malam untuk menjaga kapal mereka biar tidak ada kejadian seperti ini lagi," ucapnya. []

Berita terkait
Jelang Imlek, Kelenteng di Rembang Dibersihkan
Bersih kelenteng dan patung dewa jadi tradisi di Kelenteng Cu An King setiap jelang perayaan Imlek.
Firasat Bupati Rembang soal Jalan Lingkar Rusak
Bupati Rembang Abdul Hafidz sudah memperkirakan kerusakan jalan lingkar bakal viral di musim hujan.
Banjir Mengintai, BPBD Rembang Pantau 4 Bendungan
Ancaman bencana banjir mengintai dataran rendah di sekitar 4 bendungan di Rembang. BPBD setempat meningkatkan kewaspadaan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.