Jelang Imlek, Kelenteng di Rembang Dibersihkan

Bersih kelenteng dan patung dewa jadi tradisi di Kelenteng Cu An King setiap jelang perayaan Imlek.
Pengurus dan umat Kelenteng Cu An King Lasem, Kabupaten Rembang, bersih-bersih kelenteng jelang Imlek. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Menjelang perayaan tahun baru China atau Imlek kesibukan terlihat di sejumlah kelenteng yang ada di Rembang. Salah satunya di Kelenteng Cu An Kiong di Lasem. Di Kelenteng yang memiliki arti Istana Ketentraman Welas Asih itu pengurus dan umat Konghucu melakukan kegiatan bersih-bersih sekaligus pencucian patung-patung dewa.

Pencucian patung atau rupang dewa merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap setahun sekali di Kelenteng yang konon merupakan kelenteng tertua di pulau Jawa tersebut. Kegiatan itu sudah menjadi tradisi warga keturunan Tionghoa, dilakukan secara bergotong-royong jelang perayaan Imlek.

"Bersih-bersih ini merupakan tradisi yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Dilaksanakan dua minggu sebelum Imlek tanggal 25 Januari besok," kata Wakil Ketua Pengurus Kelenteng Cu An Kiong, Bambang, Minggu, 12 Januari 2020.

Ritual pencucian patung ini terkait dengan kepercayaan yang dianut umat Konghucu. Bahwa perayaan imlek semua roh dewa yang ada di rupang akan naik ke atas nirwana untuk melaporkan apa yang telah mereka catat selama setahun. 

Acara Imlek tahun ini kami rayakan secara sederhana dan diselenggarakan hanya pada malam Imleknya saja.

Saat dikonfirmasi mengenai jumlah patung dewa yang terdapat di klenteng, Bambang tidak menyebutkan jumlah pastinya, yang jelas berjumlah puluhan.

"Sebelum agenda pembersihan ini, kami bersama - sama melakukan sembahyang terlebih dahulu, untuk meminta izin kepada sang dewa. Untuk pencucian sendiri menggunakan air ditambah dengan bunga tujuh rupa," jelasnya.

Dalam prosesi pemandian dewa ada tatacara tersendiri. Menggunakan kain dan cara mengusap ke rupang secara pelan-pelan. Hal itu maksudkan karena jenis rupang dewa terbuat dari bahan yang berbeda. Termasuk beda usia tiap rupang, sehingga harus dilakukan hati-hati dan teliti agar pembersihan tidak merusak rupang.

"Setelah di cuci nantinya akan kami kembalikan di tempat semula, sebagai pemujaan kembali," kata dia.

Tidak hanya patung dewa, namun seluruh ruang di kelenteng seperti altar juga dibersihkan. Di Imlek nanti, pengelola juga menghiasi kelenteng dengan puluhan lampion dan lilin. Pembersihan rupang dan semua area ruangan di kelenteng dimaksudkan untuk menunjang kelancaran sembahyang perayaan Imlek mendatang.

Bambang menambahkan, perayaan imlek di Kelenteng Cu An Kiong Lasem di tahun shio tikus logam ini akan berlangsung sederhana. Pihaknya berharap bangsa Indonesia bisa lebih maju, aman dan damai.

“Acara Imlek tahun ini kami rayakan secara sederhana dan diselenggarakan hanya pada malam Imleknya saja. Kami berharap semua agama di Indonesia bisa maju bersama-sama, sehingga lebih rukun dan tidak ada perpecahan," ucapnya. []

Baca juga: 

Berita terkait
Tujuh Fakta Menarik Tahun Baru Imlek
Tahun baru China atau yang lebih dikenal dengan sebutan tahun baru Imlek dirayakan lebih dari 20 persen penduduk di dunia.
Imlek Fair 2020 di Kota Siantar Bawa Pesan Toleransi
Peringatan Imlek Fair 2020 diisi dengan berbagai kegiatan yang menonjolkan pluralisme dan toleransi di Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Imlek, Kisah Kera Sakti Ada di Taman Safari Bogor
Taman Safari Bogor menampilkan berbagai atraksi menarik dalam momen Imlek 2020.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.