Kandidat Cawalkot Siantar Masih Sebatas Pamer Baliho

Pilkada 2020 mendatang, figur yang disebut bakal maju di Kota Pematangsiantar, Sumut, masih mengandalkan baliho mengenalkan diri kepada publik.
Baliho milik Asner Silalahi dan Susanti Dewayani, pasangan yang disebut akan meramaikan Pilkada 2020 dipajang di Jalan Kartini, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Istimewa)

Pematangsiantar - Figur yang disebut maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 9 Desember 2020 di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, dinilai hanya mengandalkan baliho mengenalkan diri ke publik.

Hal itu disampaikan pemerhati dan akademisi Robert Tua Siregar ketika dimintai pandangannya oleh Tagar, Senin, 15 Juni 2020. 

"Figur yang bakal maju, masih mengandalkan baliho, itu yang saya lihat," kata Robert yang pernah menjadi Direktur Pascasarjana Universitas Simalungun (USI) Kota Pematangsiantar tersebut.

Robert mengakui, penggunaan alat peraga memang cara sederhana untuk bisa mengenalkan diri kepada masyarakat dengan mudah dan cepat.

Namun, dia menyebut figur sebaiknya langsung ke komunitas dengan membuat kontrak politik, misalnya komunitas pedagang Pasar Horas. Figur dimaksud langsung menyampaikan apa program dan komitmennya, sehingga masyarakat bisa diedukasi.

"Ada kontrak politik dan di dalam kontrak tersebut harus jelas win-win solution," tukas pria yang juga Ketua LPPM STIE Sultan Agung Kota Pematangsiantar itu.

Lewat sosialisasi langsung ke komunitas, lanjut Robert, mengenalkan diri lebih konkret bahwa figur dimaksud menyatakan kesiapan membangun Kota Pematangsiantar lewat komitmen, program, visi, dan misi yang kemudian tertuang dalam kontrak politik.

Sayangnya, menurut sepengetahuan Robert, sejauh ini belum ada figur calon wali kota di Kota Pematangsiantar yang sudah menawarkan program, visi dan misi. Padahal ini yang semestinya mereka uji ke publik.

"Visi misinya yang memang mereka akan ajukan itu yang harus diuji publik, apakah ke komunitas pedagang, akademisi, dan bisa saja lewat model saat ini lewat webinar. Untuk menghindari kerumunan dan jaga jarak. Tapi kalau ke komunitas kecil bisa saja figur dimaksud direct," katanya.

Disinggung keengganan figur saat ini turun ke akar rumput secara langsung, karena menghindari ongkos politik yang tinggi, menurut Robert itu bisa saja. 

Dan pendekatan alat peraga mungkin strategi yang masih mereka adopsi. Tetapi untuk saat ini sebaiknya apa yang akan mereka buat harus terus terang dan terang terus ke masyarakat dengan ikatan komitmen.

Robert mengingatkan, figur yang bakal maju jika hanya berpikir transaksional dalam pemilihan nantinya akan sia-sia dan itu juga tidak mengedukasi.

Karena masa Covid-19 kami akan perhatikan beberapa tahapan agar tetap mematuhi protokoler kesehatan

"Tetapi jika mereka buat kontrak untuk para pelaku UMKM akan ada stimulus modal setelah dilantik itu baru hal yang baru," katanya.

Diketahui, ada beberapa figur yang memajang alat peraganya cukup banyak di ruang publik Kota Pematangsiantar, seperti Asner Silalahi dan Binsar Situmorang. 

Asner, pria yang dikenal eks birokrat ini disebut bakal maju dalam kontestasi Pilkada 2020, dan sudah menjatuhkan lamarannya ke sejumlah partai politik.

Beberapa baliho Asner yang bakal maju bersama kandidat wakil dr Susanti Dewayani, ditemukan di Jalan DI Panjaitan, Jalan Gereja, Jalan Kartini dan sejumlah ruas jalan lainnya. 

Baliho memuat foto diri Asner dan keluarga dan ada juga yang sudah dipajang bersama dengan dr Susanti Dewayani, yakni di Jalan Kartini, saat menyampaikan selamat Idulfitri 1441 Hijriah.

Begitu juga Binsar, yang saat ini masih menjabat kepala dinas di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, cukup banyak memajang alat peraganya di sejumlah ruas jalan di Kota Pematangsiantar, seperti di Jalan Gereja. 

Sebelumnya kepada Tagar, Ketua KPU Kota Pematangsiantar, Daniel Sibarani menyebut pihaknya tengah mempersiapkan tahapan Pilkada 2020 yang dimulai pada 15 Juni 2020.

KPU kembali mengaktifkan badan penyelenggara ad hoc, yakni panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).

"Merujuk Peraturan KPU (PKPU) perubahan atas PKPU Tahapan, Program dan Jadwal Pilkada 2020 tahapan Pilkada dilanjutkan pada 15 Juni," katanya pada Kamis, 4 Juni 2020 lalu.

Dalam masa pandemi Covid-19, KPU masih membahas terkait tata laksana tahapan Pilkada 2020 agar tetap mengikuti protokoler kesehatan. 

Daniel mengatakan KPU Kota Pematangsiantar masih menghitung anggaran yang nantinya diperlukan selama tahapan.

“Karena masa Covid-19 kami akan perhatikan beberapa tahapan agar tetap mematuhi protokoler kesehatan. Untuk hal teknis sedang dibahas. Untuk Siantar, kami telah siap melakukan pilkada," katanya.

Daniel mengatakan pelaksanaan tahapan akan memperhatikan jumlah orang dan physical distancing. Termasuk saat kampanye bakal calon yang akan difokuskan secara daring.

"Nanti tim PPS akan menggunakan alat pelindung diri dan alat pengukur suhu tubuh. Jika perlu dilakukan rapid test kami akan perhitungkan. Namun akan ada batasan sesuai protokoler kesehatan," tutur Daniel. []

Berita terkait
KPU: Siantar Siap Terapkan E-Rekap di Pilkada
KPU RI menyatakan Kota Pematangsiantar siap menggunakan e-rekap untuk Pilkada 2020.
KPU Pematangsiantar Siapkan e-Rekap Pilkada 2020
KPU Pematangsiantar Sumut menyiapkan kebutuhan e-rekap untuk Pilkada 2020.
Wali Kota Siantar Kembali Bertarung di Pilkada 2020
Wali kota Pematangsiantar Herfriansyah Noor dipastikan akan maju kembali sebagai calin wali kota Pematangsiantar 2020.