Kampung di Samosir Membutuhkan Infrastruktur Listrik

Huta Sampuran berada di Pulau Sumatera dan harus ditempuh dengan naik kapal menyeberangi Danau Toba.
Charles Simarmata, 40 tahun (kiri), penduduk Huta Sampuran, Desa Bonandolok, Sianjurmula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan, Jumat 25 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Fernando)

Samosir - Warga Dusun I, Huta Sampuran, Desa Bonandolok, Kecamatan Sianjurmula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, membutuhkan infrastruktur listrik.

Huta Sampuran berada di Pulau Sumatera dan harus ditempuh dengan naik kapal menyeberangi Danau Toba. Salah seorang warga bernama Charles Simarmata, 40 tahun, menyebut jumlah penduduk di sana sebanyak delapan kepala keluarga.

Sejak tahun 2011 mereka memang sudah menikmati aliran listrik. Hanya saja, ungkap dia, jaringan listrik yang ada merupakan inisiatif warga, dengan cara menumpang meteran dari salah satu rumah warga di Desa Bonandolok.

Kabel listrik yang tersambung ke rumah mereka tidak memakai tiang, tetapi melalui kabel panjang memanfaatkan kabel milik keramba ikan Pora-pora yang sudah tak beroperasi.

"Listrik hanya dapat mengalir pada tiga rumah di sini, baik pada siang dan malam hari walaupun terbatas arusnya," ujar Charles, Jumat 25 Oktober 2019.

Menurutnya, karena arusnya tidak cukup untuk semua rumah maka ditarik kembali melalui kabel panjang dari rumah Kepala Desa Bonandolok sehingga lima rumah warga lainnya bisa menikmati arus listrik.

 Mereka menarik arus listrik dengan kabel yang panjang dari rumah saya

"Kami telah menikmati arus listrik masuk ke seluruh rumah walau menumpang meteran dari rumah di dusun sebelah yang menggunakan listrik PLN," tambahnya.

Namun kata Charles, listrik akan padam bila ada gangguan aliran khususnya ketika ombak Danau Toba sedang tinggi di mana kemudian membuat kabel yang berada di atas air menjadi terganggu.

Warga kata dia, sangat mengharapkan pembangunan infrastruktur khususnya pengadaan tiang listrik di dusun mereka.

"Tapi kami sangat berharap kepada pemerintah supaya kami dapat difasilitasi menggunakan listrik dengan meteran sendiri dan kabel disambungkan melalui darat dengan menggunakan tiang listrik yang langsung ke dusun kami," kata Charles.

Pengakuan Charles diamini Kepala Desa Bonandolok, Tumu Tortius Siboro, saat ditemui di salah satu rumah warga di Desa Bonandolok.

"Benar, karena Huta Sampuran memerlukan listrik, karena belum ada tiang ke sana. Maka mereka menarik arus listrik dengan kabel yang panjang dari rumah saya yang kebetulan adalah kantor desa menuju rumah warga di dusun satu itu," ujar Siboro.

Warga Huta Sampuran membayar Rp 250 ribu per kepala keluarga setiap bulannya kepada rumah kepala desa untuk pembayaran rekening listrik ke PLN.[]

Berita terkait
Mantan Kajati Daftar Calon Bupati Samosir
Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dan saat ini masih aktif sebagai Jaksa, mendaftarkan diri maju sebagai calon Bupati Samosir.
Mantan Pemain Liga Spanyol Daftar Calon Bupati Samosir
Bule ini datang untuk mendaftar sebagai bakal calon Bupati Samosir pada Pilkada 2020 mendatang.
8 Tahun Dipasung, Pasien ODGJ di Samosir Dilepas
Pemasungan dilakukan keluarga karena dinilai sebagai aib dan tidak dilakukan upaya penyembuhan.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.