Jakarta – Kelompok Islamis yang memerintah di Maroko hari Kamis, 9 September 2021, mengumumkan pengunduran diri mereka secara kolektif setelah mengungkapkan keterkejutannya atas kekalahan pahit dalam pemilu legislatif.
“Komite Eksekutif mengambil tanggung jawab penuh atas pemerintahan pada periode ini. Seluruh anggota, termasuk sekretaris jendral, memutuskan untuk menyampaikan pengunduran diri mereka secara kolektif,” ujar Slimane Armani, Wakil Pertama Sekjen Partai Pembangunan dan Keadilan Islam PJD.
Ditambahkannya, partai menganggap hasil pemilu legislatif itu “tidak dapat dipahami dan tidak logis.”
Menurut hasil pemilu legislatif yang diumumkan hari Kamis, PJD kalah dari Partai National Rally of Independents (RNI), sebuah partai yang dikelola seorang miliarder yang dinilai memiliki kedekatan dengan kerajaan.
Ketika hampir semua surat suara telah dihitung, Kementerian Dalam Negeri mengatakan RNI memenangkan 97 dari 395 kursi di majelis rendah parlemen.
PJD, yang telah memimpin Maroko sejak tahun 2011, hanya memenangkan 12 kursi, turun dari 125 kursi yang diperoleh dalam pemilu tahun 2016.
PJD mengatakan ada kecurangan dalam pemungutan suara dan penggunaan uang yang berlebihan untuk membeli kandidat dan media.
Lebih Lanjut, pihak dari partai PJD mengemukakan bahwa para kandidatnya telah ditekan, terutama mereka yang berada di pedesaan, agar tidak mencalonkan diri.
Maroko melarang dilangsungkannya survei menjelang pemilu, sehingga hasil pemilu sulit diprediksi.
Berdasarkan konstitusi negara itu, raja menunjuk perdana menteri dari partai yang memenangkan kursi terbanyak; yang kemudian akan membentuk pemerintahan.
Secara keseluruhan peran anggota parlemen dibatasi kekuasaan Raja Mohammed VI yang mengawasi pengambilan keputusan strategis di Maroko, yang merupakan sekutu penting Barat dalam upaya memerangi ekstremisme dan membentuk migrasi dari Afrika ke Eropa (em/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []
Aljazair Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Maroko
Badan Amal Aljazair Siapkan Makanan Gratis Selama Ramadan
Ramadan di Panti Lansia Oujda di Maroko Bak di Rumah Sendiri
Warga Desa di Maroko Rayakan Pertengahan Ramadan