Jelang Hari Sumpah Pemuda, AMPS Imbau Jaga Toleransi Siantar

Aliansi Masyarakat Peduli Siantar (AMPS) turun ke jalan untuk menyampaikan beberapa sikap soal kemajemukan yang ada di Kota Pematangsiantar.
Menjelang Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Siantar (AMPS) turun ke jalan, Senin, 26 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Anugerah Nasution)

Pematangsiantar - Hasil penilaian Setara Institute terhadap indeks kota toleran (IKT) tertinggi di Indonesia kerap kali memasukkan nama Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara sebagai salah satu kota toleran Tanah Air.

Menjelang Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Siantar (AMPS) turun ke jalan untuk menyampaikan beberapa sikap soal kemajemukan yang ada di kota berhawa sejuk itu.

Kota Pematangsiantar yang selama ini termasuk kota paling toleran di Indonesia merupakan barometer persatuan dan kesatuan Indonesia

Kepada Tagar, Penasihat AMPS Rony Jou Raja Simbolon mengatakan, kota yang pluralisme ini diakui keistimewaannya dengan berbagai keanekaragaman suku, agama, adat istiadat dan budaya.

"Keanekaragaman ini merupakan suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa karena dapat menciptakan tali persaudaraan, saling mengisi dan melengkapi demi kemajuan negeri," kata Rony, Senin, 26 Oktober 2020.

Dia menjelaskan, jauh sebelum kemerdekaan, keanekaragaman ini telah dipupuk oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, terkhusus warga Siantar.

Menurutnya, hal itu terlihat pada 28 Oktober 1928 silam, dimana Sumpah Pemuda yang dikumandangkan oleh para pemuda Indonesia yang berbeda latar belakang berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Tanah Air.

Namun, ia menyayangkan sikap persatuan dan kesatuan itu masih mudah digoyahkan, sehingga berpotensi dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk membangun konflik di tengah-tengah masyarakat.

"Keanekaragaman yang ada dipandang sebagai potensi untuk memajukan bangsa Indonesia, namun disisi yang lain juga dianggap sebagai ancaman yang serius republik ini karena dengan mudahnya dapat dipecah belah oleh konflik," ujarnya.

Dia menegaskan, untuk menghalau adanya upaya untuk memecah belah masyarakat, perilaku toleransi terhadap perbedaan suku, bahasa, adat istiadat, budaya hingga agama merupakan suatu hal yang mutlak yang harus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu kata Rony, bertujuan untuk menjauhkan pandangan negatif menyoal dengan mudahnya bangsa ini dipecah belah. Maka dengan itu, menurutnya, konflik sesama anak bangsa tidak akan terjadi.

"Perlu untuk kita ketahui, Kota Pematangsiantar yang selama ini termasuk kota paling toleran di Indonesia merupakan barometer persatuan dan kesatuan Indonesia. Kita sama-sama berharap agar kota yang terkenal dengan BSA-nya ini tidak tersusupi oleh oknum-oknum yang menginginkan terjadi benturan, kerusuhan dan merusak kenyamanan di Siantar," ucap Rony.

Tak hanya itu, AMPS juga menyampaikan beberapa sikap yang harus dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan dan jabatan yang ada di Kota Siantar:

  1. Kami memohon dan meminta agar Bapak Wali Kota Pematangsiantar (Hefriansyah) lebih memperhatikan kenyamanan Kota Pematangsiantar, dimana Kota Pematangsiantar merupakan kota paling toleransi.
  2. Kami juga memohon kepada Bapak Wali Kota Pematangsiantar (Hefriansyah) untuk mengajak elemen masyarakat (Forkopimda) bekerja sama menjaga Kota Pematangsiantar sebagai kota paling toleransi.
  3. Kami memohon dan meminta Bapak Kapolres Pematangsiantar (AKBP Boy SB Siregar) untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban masyarakat, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dan menindak tegas bagi siapa saja yang meresahkan masyarakat Kota Pematangsiantar.
  4. Kami juga memohon kepada Bapak Kapolres Pematangsiantar (AKBP Boy SB Siregar) untuk mengajak elemen masyarakat memelihara keamanan dan ketertiban di Kota Pematangsiantar.
  5. Kami juga memohon kepada Bapak Kapolres Pematangsiantar (AKBP Boy SB Siregar) melakukan upaya pencegahan dengan melakukan 'swiping' di malam hari demi menjaga ketertiban di Kota Pematangsiantar.
  6. Kami memohon kepada Bapak Ketua DPRD Kota Pematangsiantar (Timbul Marganda Lingga) untuk mengajak masyarakat bersama – sama menjaga ketertiban dan kenyamanan di Kota Pematangsiantar.
  7. Kami juga memohon kepada Bapak Ketua DPRD Kota Pematangsiantar (Timbul Marganda Lingga) supaya bersama sama dengan elemen masyarakat supaya tidak terpengaruh dengan isu-isu yang mengganggu kenyamanan dan ketertiban di Kota Pematangsiantar.

Sekadar informasi, aksi turun ke jalan yang dilakukan AMPS didampingi oleh koordinator aksi Putra Simanjuntak, penanggung jawab aksi Irfan Lubis, Orator Eka Arda Oto dan Paki Litonga, serta penasihat hukum Panca Tanjung.[]

Berita terkait
Webinar Sumpah Pemuda Aku untuk Indonesia Satu, 27 Oktober 2020
Dapatkan berjuta inspirasi dan lihat pengumuman pemenang lomba video dalam webinar Sumpah Pemuda Aku untuk Indonesia Satu, Selasa, 27 Oktober 2020.
Apa Makna Logo Hari Sumpah Pemuda 2020 yang Dirilis Menpora?
Menpora menyampaikan makna dari logo Hari Sumpah Pemuda yang ke-92 beserta pesan untuk para pemuda di tahun 2020
Pilkada Siantar, Kotak Kosong Menguat di Etnis Simalungun
Dalam Pilkada 2020 di Kota Pematangsiantar, gerakan memenangkan kotak kosong semakin menguat di kalangan etnis Simalungun.