Kakek Sugiono dan Najwa Shihab yang Mencuri Perhatian

Pekan ini ada dua sosok mencuri perhatian, yaitu Kakek Sugiono bintang video produksi Jepang, dan Najwa Shihab yang mewawancarai kursi kosong.
Shigeo Tokuda atau yang lebih akrab dikenal dengan nama Kakek Sugiono. (Foto: Tagar/South China Morning Post)

Seorang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanjung Balai, Sumatera Utara, berinisial SM di akun media sosialnya mengunggah foto Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, foto tersebut disandingkan dengan bintang video tutorial produksi Jepang, Shigeo Tokuda atau yang lebih akrab dikenal dengan nama Kakek Sugiono.

Padahal, KH. Ma'ruf Amin selain sebagai Wakil Presiden, sampai saat ini masih menjabat sebagai Ketua Umum MUI Pusat. Dalam istilah hukum, kasus ini dikenal dengan istilah jeruk makan jeruk. Hanya saja kali ini pelakunya adalah jeruk Medan, karena ketua MUI di Sumatera Utara.

Entahlah kenapa, ketua MUI Tanjungbalai seperti SM lebih suka menerapkan prinsip jeruk makan jeruk. Padahal yang lagi tren sekarang adalah ikan hiu makan tomat.

Dari postingan SM, jelas menandakan ia sangat hapal wajah Kakek Sugiono bintang Jepang itu. Mungkin selama ini SM adalah salah satu orang yang sering mengikuti video-video tutorial yang diperankan Kakek Sugiono.

Sebagai Ketua MUI di daerahnya, barangkali SM termasuk pemuka agama yang paling rajin menambah ilmunya. Apalagi ilmu-ilmu praktis yang diajarkan video-video tutorial peranan Kakek Sugiono tersebut.

Dengan menyandingkan foto Wapres dengan tokoh sinetron Jepang Kakek Sugiono, SM hanya ingin menunjukkan sebagai tokoh agama dia tidak ketinggalan zaman. Ia mengikuti dengan khusyuk pelajaran dan tips kehidupan yang diberikan Mia Khalifah, Miyabi, sampai Kakek Sugiono.

Mungkin Ketua MUI di Tanjungbalai ini ingin mencontohkan umatnya, carilah ilmu sampai negeri Jepang. Namun sayang disayang, akibat postingannya ini SM harus berurusan dengan polisi. Tapi Anda tidak perlu khawatir. Di saku SM diperkirakan sudah tersedia materai untuk menyelesaikan kasus-kasus seperti ini.

Baca juga: DPR: Tuntaskan Kasus ITE Foto Ma'ruf Amin dan Kakek Sugiono

Dari postingan SM, jelas menandakan ia sangat hapal wajah Kakek Sugiono bintang Jepang itu.

Bagi SM, itulah kegunaan utama dari materai. Ada banyak yang bertanya, jika SM hanya belajar dari YouTube, apakah dampaknya tidak berbahaya buat perkembangan kepribadiannya? Masalahnya, kita ingat seorang mahasiswa di Tangerang kemarin. Namanya Satrio. Ia belajar agama dari YouTube. Hasilnya, Satrio malah melakukan aksi vandalisme di musala dekat rumahnya.

Tentu saja dalam kasus Ketua MUI Tanjungbalai itu, masyarakat Tanjungbalai berharap SM tidak hanya belajar dari media online. Ini dimaksudkan agar SM tidak salah melakukan penerapan, ketika ia mempraktikkan ilmunya yang didapat dari konten video tutorial yang digemarinya itu.

Berita kedua. Pembawa acara kawakan Najwa Shihab baru-baru ini diberitakan berhasil mewawancarai sebuah kursi kosong. Dalam acara Mata Najwa kemarin, kemampuan presenter ini mewawancarai sebuah benda mati memang sangat mengagumkan. Kursi itu dibuat tidak berkutik dengan pertanyaan-pertanyaan yang tajam, khas Najwa.

Ketika mulai diajukan pertanyaan, tampak jelas di kamera, kursi itu sangat kebingungan. Ia sedikit gugup dan keluar keringat dingin berhadapan dengan presenter cerdas dan berkelas ini. Kemampuan Najwa mengorek keterangan dari sebuah kursi bisa dibilang tidak pernah dimiliki presenter televisi lainnya.

Dengan kemampuan itu kita berharap, pada acara-acara selanjutnya Najwa akan juga menghadirkan narasumber seperti lemari, meja makan, jam dinding, dan cangkir kopi. Jika yang dihadirkan tusuk gigi atau peniti, karena bentuknya terlalu kecil, kita khawatir kamera tidak bisa menangkap mimik wajah benda-benda tersebut ketika dihujani pertanyaan-pertanyaan tajam dari presenter.

Baca juga: Penakluk Perempuan Cantik Jepang, Siapa Kakek Sugiono?

Belajar dari kursi kosong itu, barangkali Najwa harus mulai belajar memilah karakteristik pejabat negara.

Najwa ShihabNajwa Shihab mengunggah video undangan kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk hadir ke program yang diasuhnya, Mata Najwa. (Foto; instagram/najwashihab)

Sebagai penonton, rakyat Indonesia memang butuh hiburan. Kita butuh suasana yang menyegarkan untuk membuat hari-hari kita jadi menyenangkan. Lebih baik kita menyaksikan obrolan dengan benda-benda tersebut, ketimbang nonton sinetron Kumenangis yang isinya menangis melulu. Enggak ada senyum-senyumnya sama sekali.

Sebagai penonton, kita juga ingin menyaksikan sesekali bagaimana jika Najwa yang diwawancarai kursi kosong. Maksudnya, Najwa duduk sebagai narasumber, sementara yang mewawancarainya adalah kursi tersebut. Apakah Najwa akan berhasil melalui tantangan ini? Kita tunggu episode-episode berikutnya dari acara Mata Najwa.

Jika episode Najwa diwawancarai sebuah kursi benar ditayangkan, kami mengusulkan judulnya adalah satu jam enggak ngapa-ngapain bersama Najwa Shihab. Lagian ngobrol sama kursi, ya enggak ngapa-ngapain.

Belajar dari kursi kosong itu, barangkali Najwa harus mulai belajar memilah karakteristik pejabat negara. Tidak semua orang suka ngobral omongan. Tidak semua orang bisa tampil di televisi. Ada tipe pejabat seperti Anies Baswedan yang kalau bicara gacor banget kayak burung lovebird. Tapi hasil kerjanya kita enggak tahu.

Ada juga pejabat yang memilih tidak banyak bicara, namun fokus bekerja. Selain itu ada juga bekas pejabat yang apa pun situasinya, selalu dikaitkan dengan isu kebangkitan PKI. Ada pula jenis narasumber yang bukan pejabat, bukan bekas pejabat juga, dan boro-boro punya jabatan penting, ia kini malah kabur ke Saudi. Orang jenis ini jarang bicara lembut. Kalau dia mulai bicara, pendengarnya serasa jadi Ironman.

*Pegiat Media Sosial

Berita terkait
Najwa Shihab Sindir Terawan, Sederet Selebriti Beri Apresiasi
Sejumlah selebriti Tanah Air beramai-ramai memberikan apresiasi kepada Najwa Shihab yang menyindir Menteri Terawan untuk hadir di Mata Najwa.
Denny Siregar Sebut Acara Mata Najwa Cari Sensasi
Benarkah acara Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab mencari sensasi, atau ingin memberikan informasi?
Denny Siregar: Perbedaan Terawan, Anies Baswedan dan Rizal Ramli
Menkes Terawan Agus Putranto tidak datang ke acara Mata Najwa Shihab karena dia bukan Anies Baswedan, bukan Rizal Ramli. Denny Siregar.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.