Kudus - AH, kakek 70 tahun di Kudus ditemukan meninggal dunia di indekos di Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Rabu pagi, 18 November 2020. Pria tua sebatang kara itu diprediksi telah meninggal di kamar kosnya beberapa hari sebelum ditemukan.
Kepala UPT Puskesmas Jati Amad Muhammad mengatakan saat ditemukan, tubuh AH sudah membusuk dan dikerumuni belatung. Melihat kondisi tersebut, pihaknya menduga si kakek meninggal sekitar tiga sampai empat hari sebelumnya.
Untuk penyebab kematian, Amad menuturkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya pada jasad kakek AH. Diperkirakan kakek itu meninggal karena penyakit yang dimiliki dan usia yang telah lanjut.
"Pada tubuh AH kami tidak menemukan bekas tindak kekerasan atau penganiayaan. Meninggalnya AH karena faktor usia dan penyakit diabetes yang diidapnya," ujar Amad saat dikonfirmasi Tagar, Rabu siang.
Pada tubuh AH kami tidak menemukan bekas tindak kekerasan atau penganiayaan.
Informasi yang didapat Amad, kakek tersebut tinggal sebatang kara di sebuah rumah kos di RT 4 RW 4 Desa Jati Kulon. Hal ini yang membuat meninggalnya AH tidak diketahui oleh keluarga atau tetangga.
"Informasi dari warga kakek itu tinggal sendiri di rumah tersebut. Makanya kematiannya tidak ada yang ngonangi (mengetahui)," tutur dia.
Terpisah, Kepala Desa Jati Kulon Heri Supriyanto mengatakan jenazah AH ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB. Penemuan mayat bermula dari kecurigaan warga sekitar akan adanya bau busuk yang menyengat.
"Awalnya itu tetangganya mencium ada bau busuk dikiranya berasal dari bangkai tikus atau kucing. Lalu dicari sumbernya dari mana. Setelah ditelusuri diketahui sumber bau itu dari kamar kakek AH," katanya.
Baca juga:
- Penjaga Warnet di Gowa Meninggal Dunia Usai Kejang
- Ibu Muda Asal Sumbar Tewas Bersama 2 Anaknya di Pekanbaru
- Pengantin Baru Alami Kecelakaan di Bromo, Sang Istri Tewas
Warga yang curiga, lanjut Heri, kemudian masuk ke kamar kos kakek tersebut. Dan menemukan kakek AH telah meninggal di atas ranjang kamar tidurnya. Selanjutnya warga melaporkan kejadian ini ke pemerintah desa dan Polsek Jati.
Heri menambahkan, kakek AH diketahui tinggal di indekos tersebut sekitar 25 tahun. Di sana dia hidup sebatang kara dan keluarganya tidak diketahui keberadaannya.
"Karena dia sebatang kara dan tidak memiliki keluarga. Ini tadi kesepakatan dengan Muspika Jati, prosesi pemakaman kakek AH ditanggung oleh Pemerintah Desa Jati Kulon. Sekitar pukul 13.00 WIB dia kami makamkan sesuai kepercayaan yang dianutnya," pungkas dia. []