Kabut Asap Ganggu Penerbangan ke Bandara Silangit

Akibat kabut asap yang melanda beberapa wilayah di Sumatera, membuat beberapa pesawat menuju Bandara Internasional Sisingamangaraja terganggu
Kondisi terkini gulungan kabut asap kiriman dari Riau di wilayah Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu 21 September 2019. (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang)

Siborongborong - Akibat dampak kabut asap kiriman pembakaran hutan dan lahan di daerah Riau, hari ini arus penerbangan menuju dan dari Bandara Internasional Sisingamangaraja XII Silangit terganggu.

Dua perusahaan maskapai penerbangan, Wings Air dan Citilink mengalami gangguan.

"Hari ini, Sabtu 21 September 2019, terdapat dua penerbangan yang terdampak kondisi cuaca yang berkabut di Bandara Silangit, yakni Pesawat Wings Air IW 1296 jurusan Kualanamu - Silangit mengalami keterlambatan keberangkatan, yang seharusnya tiba pukul 07.00 WIB menjadi pukul 09.23 WIB dan mendarat pukul 10.36 WIB," kata M Iwan Sutisna, Executive General Manager Bandara Internasional Sisingangaraja XII Silangit, Sabtu 21 September 2019.

Lalu maskapai Citilink QG 880 jurusan Jakarta Silangit terpaksa di alihkan pendaratan ke Kualanamu akibat keterbatasan jarak pandang.

"Berangkat dari Jakarta pukul 06.20 wib terpaksa divert ke Kualanamu dikarenakan kondisi cuaca, kondisi cuaca saat ini menurut info Stasiun Meteorologi dan Geofisika Bandara Silangit pukul 11.00 wib dinyatakan Visibility 3000 meter dan asap," jelas Iwan Sutisna saat diwawancara Tagar.

Manager Hukum dan Humas Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Kualanamu, Wsnu Budi Setianto, mengatakan akibat kabut asap dalam beberapa hari ini, penerbangan dari dan menuju Kualanamu Airport alami gangguan.

Penerbangan dari Bandara Kualanamu ke Bandara Silangit beberapa hari ini memang mengalami ganggguan mengingat bahwa jarak pandang atau visibility di Bandara Silangit sangat rendah sehingga pesawat tidak dapat didaratkan.

Dan pihaknya sampai saat ini menunggu normalnya kembali jarak pandang hingga penerbangan bisa lancar kembali.

"Sampai hari ini kami masih menunggu perkembangan jarak pandang dari Silangit yang akan memungkinkan penerbangan dari Kualanamu dapat mendarat di Silangit," kata Wisnu.

Pantauan Tagar di langit empat arah mata angin wilayah Tapanuli Utara sejak pagi hari hingga siang ini terpantau mendung. Mata terasa perih dan jarak pandang mulai pendek.

Selain itu, akibat lain dari dampak kabut asap ini dikhawatirkan merusak tanaman holtikultura petani.

Berdampak Terhadap Tanaman

Sesuai penuturan petani cabai di wilayah itu, mengatakan, sesuai pengalaman beberapa tahun silam dampak kabut asap bisa merusak tanaman.

"Ciri khasnya menguning, keriting daun dan bakal buah. Jelas akibat minimnya proses asimilasi bantuan sinar matahari," kata Halomoan Simanjuntak, 43 tahun, petani cabai di Sipoholon.

Fakta kerusakan tanaman itu dibenarkan Mangasi Simanungkalit, 51 tahun, petani lain dari daerah itu.

"Kami mengalami dampak kerugian akibat kerusakan oleh kabut asap. Apalagi setelah turun hujan, akan disiram dengan hujan asam akibat kabut asap itu," kata Mangasi.

Petani meminta pemerintah agar menurunkan tim pemberi solusi dampak asap kepada petani seperti di Sipoholon.

"Sebenarnya kami butuh penanganan untuk menangkal dampak kabut asap ini," kata mereka yang sudah melihat dampak asap mengerumuni pertanian mereka.

Menanggapi dampak kabut asap sudah mengancam kerusakan tanaman, kepala dinas Pertanian dan Perkebunan Tapanuli Utara, Ir Sondang EY Pasaribu, menyarakan tips penanggulangan kepada petani.

"Cara mengatasinya dengan menyemprot dgn air bersih 1 x dua hari (sore hari) dan menambah bahan organik/kompos utk menjaga kelembaban tanah. Dan kalau bisa menunda dulu jadwal tanam sampai musim penghujan turun," kata SEY Pasaribu di Tarutung, Sabtu 21 September 2019. []

Baca juga:

Berita terkait
Warga Sungai Deli di Medan Diintimidasi Penggusuran
Masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Babura, Sungai Baderah dan Sungai Deli, Kota Medan diresahkan dengan adanya surat penertiban.
Menteri PUPR Respons SD Sumedang Terkepung Proyek Tol
Proyek tol Cisumdawu memiliki panjang 61 kilometer dan ditargetkan rampung seluruhnya pada akhir 2020.
Istri Dukung 'Pria Wong Cilik' Maju di Pilkada Medan
Kader PDIP Sumatera Utara, yang dekat dengan kalangan wong cilik, Sutrisno Pangaribuan resmi mendaftar ke PDIP.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu