Jakarta - Juventus menolak melepas bek Matthijs de Ligt ke Barcelona. Apalagi, Barca tak serius mengajukan penawaran merekrut De Ligt. Sebelumnya, Juve juga menolak permintaan Manchester United yang mengincar bek itu.
Barca hanya mengajukan harga 66 juta poundsterling atau Rp 1,1 triliun untuk pembelian De Ligt. Harga itu tak berbeda dengan yang dikeluarkan Juve saat memboyong bek tengah berusia 20 itu dari Ajax Amsterdam musim lalu.
De Ligt memang kurang bersinar dalam debutnya di Serie A Italia. Barca memperkirakan Juve tak keberatan melepas pemainnya karena dinilai gagal memenuhi ekspetasi.
Dia dikritik karena kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain yang berbeda. Persoalannya, dia masih muda dan bermain di klub besar
Namun I Bianconeri memilih mempertahankan bek pertama yang meraih Golden Boy pada 2018 ini. Pelatih Maurizio Sarri yang memutuskan untuk tidak melepas De Ligt.
Bahkan sebelumnya, Juve juga menolak permintaan Man United untuk menukar De Ligt dengan Paul Pogba. Meski mengincar Pogba, namun Juve menolak melepas pemainnya.
De Ligt memang sempat mengalami kesulitan di Italia. Apalagi di usia yang masih muda, dirinya sudah langsung melejit dan bermain di level tertinggi.
Pemain tim nasional Belanda ini mulai melejit pada 2016 saat masih berusia 17. Saat itu, dia masih hilir mudik bermain di tim senior Ajax sekaligus membela Jong Ajax.
Bahkan di usia 18, dia sudah tampil di final Liga Europa 2017 melawan Man United. Sayang Ajax kalah di laga tersebut.
De Ligt Tetap Butuh Jam Terbang Pertandingan
Meski sudah berpengalaman dan menjadi kapten termuda Ajax, namun De Ligt tetap butuh jam terbang pertandingan saat pindah ke Juve. Tak heran dirinya terlambat panas.
Namun kehadiran pasangannya di Turin, Annekee Molenaar, membuat De Ligt lebih tenang dan fokus pada tim. Menurut The Sun sejak kehadiran Molenaar, penampilan bek yang sudah 23 kali membela tim Oranje ini kian stabil dan sudah bisa diandalkan Sarri.
Ini yang menjadikan La Vecchia Signora mempertahankan De Ligt. Namun klub tetap mempertimbangkan kenyamanan pemain. Bila mereka merasa tak nyaman lagi, Juve siap melepasnya.
Baca juga:
Scudetto, Nainggolan Unggulkan Juve Ketimbang Lazio
Pesan ke Juve, Man United Minta Ramsey Ditukar Pogba
Selain itu De Ligt merupakan bagian dari rancangan tim. Bersama bek Merih Demiral yang berusia 22, dirinya diprediksi menjadi bintang masa depan juara Liga Champions 2 kali ini.
"Dia dikritik karena kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain yang berbeda. Persoalannya, dia masih muda dan bermain di klub besar. Standar lawan yang dihadapi di Italia lebih tinggi dibandingkan di Belanda. Namun menurut saya, dia sudah melakukan yang terbaik musim ini," ucap mantan bek timnas Belanda Jaap Stam saat menanggapi performa De Ligt yang tak maksimal di awal musim kompetisi.
Stam sendiri pernah lama bermain di Italia dengan memperkuat AC Milan dan Lazio. Mantan bek tengah ini pernah berkarier di PSV Eindhoven, namun dia justru pensiun di klub rival, Ajax.
"Menurut saya penting bagi De Ligt untuk tetap di Juve selama bertahun-tahun karena hanya itu membuat dia bisa berkembang," ujar dia.
"Dia akan menjadi yang terbaik dan belajar menghadapi tekanan saat bermain di Serie A maupun Liga Champions," ucap Stam yang mencapai puncak karier saat membela Man United dengan memenangi Liga Premier Inggris 3 kali dan sekali menjadi juara Liga Champions.
De Ligt dan Demiral sendiri akan menjadi suksesor duet veteran bek tengah Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci. Setelah lama menjadi andalan di jantung pertahanan La Zebre, keduanya diprediksi bakal gantung sepatu tahun depan. Direktur sepak bola Juve Fabio Paratici juga memastikan bila De Ligt merupakan bagian dari proyek jangka panjang Juve. []